KABUL - Warga di bagian terpencil Afghanistan timur terkubur di bawah lumpur dan puing-puing ketika hujan lebat membawa banjir bandang pada malam hari. Anak-anak dan perempuan dilaporkan termasuk di antara korban yang tewas akibat banjir di Kamdesh, di mana setidaknya 60 orang tewas dan puluhan lainnya hilang, serta banyak rumah hancur .
Zona bencana itu dikuasai oleh gerilyawan Taliban yang memerangi pemerintah.
BACA JUGA:Â Wanita AS Dipenggal di Jalanan di Siang Bolong, Videonya Tersebar Â
Pembicaraan sedang diadakan untuk mencoba membiarkan tim penyelamat memasuki daerah yang sulit dijangkau pada waktu normal.
Para pejabat Afghanistan menyebutkan korban tewas 60 orang tetapi Taliban mengatakan 150 orang tewas dalam banjir itu, lapor kantor berita Associated Press.
BACA JUGA:Â Pelayat Tercengang Saat Mayat Hidup Kembali di Peti Mati Sesaat Sebelum Pemakaman
Seorang insinyur yang bekerja untuk Provinsi Nuristan, tempat Kamdesh berada, mengatakan kepada seorang wartawan Afghanistan bahwa jumlah korban terakhir bisa melebihi 200 orang.
Taliban mengatakan mereka telah mengirim kru penyelamat mereka sendiri untuk membantu, menjanjikan dana bantuan senilai sekitar USD62.000 (sekira Rp897 juta), demikian dilaporkan AP. Tetapi, tidak jelas seberapa baik perlengkapan mereka untuk menghadapi bencana dalam skala seperti itu.