BALI - Setelah melakukan uji laboratotium sampel burung pipit di laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar, diketahui bahwa ribuan burung pipit yang mati mendadak di Pering, Gianyar tidak disebabkan oleh penyakit infeksius.
Ada beberapa kemungkinan burung pipit mati, diantaranya adalah mati karena kekurangan oksigen atau hipoksia.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, drh Made Santiarka Wijaya.
Baca juga:ย Ribuan Burung Pipit Mati Mendadak dan Berjatuhan dari Atas Pohon di Areal Makam Adat
โDari hasil lab diketahui bahwa ribuan burung pipit yang mati, tidak mengarah ke penyakit infeksius terlebih dugaan flu burung, ada tiga kemungkinan penyebab burung pipit tersebut mati yakni, kekurangan oksigen atau hipoksia, menghirup gas beracun atau karena memakan makanan beracun,โ tutur Santiarka.
Baca juga:ย Bikin Heboh, Ratusan Burung Pipit Mati di Depan Balai Kota Cirebon
Seperti diketahui ribuan burung pipit mati di areal pekuburan Banjarsema Desa Pering Gianyar, pekan lalu. Lalu pihak Balai Besar Veteriner Denpasar mengumpulkan enam sampel bangkai burung, untuk kemudian diserahkan ke lab veteriner denpasar untuk pemeriksaan klinis.
(wal)