JAKARTA – Bencana hidrometeorologi basah melanda dua wilayah di Provinsi Sumatera Selatan, menurut informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Banjir melanda Kota Palembang, sementara tanah longsor teridentifikasi di Kabupaten Lahat.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palembang, banjir di wilayahnya terjadi setelah hujan lebat menguyur beberapa kecamatan. Hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan debit air anak Sungai Musi meluap.
BACA JUGA: Tak Ada Korban dalam Bencana Banjir Palembang dan Tanah Longsor Lahat
"Kondisi tersebut diperburuk oleh faktor drainase kota yang kurang optimal. Banjir yang berlangsung pada Sabtu (25/12/2021) dini hari, pukul 04.00 WIB, terpantau 60 hingga 100 cm," kata Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan, pada Minggu (26/12/2021).
Muhari menjelaskan, BPBD Kota Palembang mencatat lima kecamatan terdampak banjir tersebut, yaitu Kecamatan Seberang Hulu I, Seberang Hulu II, Sukarame, Kemuning dan Ilir Barat I. Tim Reaksi Cepat BPBD masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak di lokasi kejadian.
Namun demikian, belum terpantau adanya warga yang mengungsi. Untuk itu, pemerintah daerah (pemda) dan aparat diminta untuk bersiaga.
BACA JUGA: Update Bencana di Sumsel: Banjir Kepung Palembang dan Longsor Putus Akses Jalan di Lahat
"Merespons kejadian ini, BPBD dibantu TNI, Polri dan aparat desa tetap bersiaga terhadap potensi banjir susulan. Prakiraan cuaca di beberapa kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan pada lusa (27/12/2021) seperti di Seberang Ulu I, Ilir Barat I, Sukarame dan Kemuning," jelasnya.
Sementara itu, sambung Muhari, tanah longsor di Kabupaten Lahat terjadi pada Jumat (24/12/2021), pukul 19.36 WIB. Gerakan tanah dipicu oleh hujan deras dan kondisi tanah labil sehingga material longsor terjadi di jalur lalu lintas antara Lahat dan Pagar Alam. Peristiwa ini terjadi di wilayah administrasi Desa Jati, Kecamatan Pulau Pinang.