INSIDEN kerusuhan di penjara kerap terjadi di dunia. Korbannya pun ada yang mencapai ratusan jiwa.
Terdapat beragam faktor yang menyebabkan kerusuhan di penjara. Mulai dari kondisi penjara hingga perkelahian antar kelompok. Berikut kerusuhan penjara paling mematikan di dunia, sebagaimana dirangkum pada Minggu (16/1/2022) :
1. Penjara Litoral di Ekuador, 116 Orang Tewas
Kerusuhan pecah di penjara Ekuador sehingga mengakibatkan 116 orang tewas. Kerusuhan ini terjadi pada 28 September 2021. Lima dari korban tewas ditemukan telah dipenggal. Selain itu, para napi melemparkan granat.
Kerusahan ini terjadi karena perselisihan antara geng penjara Los Lobos dan Los Choneros. Ratusan polisi diterjunkan untuk mengendalikan penjara yang menampung para napi terkait geng narkoba global. Penjara ini menahan napi Los Choneros yang merupakan geng Ekuador yang diduga mempunyai hubungan dengan kartel narkoba Sinaloa yang kuat di Meksiko.
2. Penjara Carandiru di San Paulo, 111 Orang Tewas
Peristiwa pembantaian terjadi di Penjara Carandiru, San Paulo pada 2 Oktober 1992. Awalnya kerusuhan ini dipicu konflik antara dua kelompok yang bertarung setelah pertandingan bola. Perkelahian berlangsung hingga tiga jam. Para napi saling menyerang menggunakan pisau dan pipa. Kerusuhan ini juga menjalar serta membuat geger napi lainnya.
Petugas sipir kewalahan dalam menangani kejadian sehingga meminta bantuan polisi militer. Namun pihak polisi militer di bawah komando Kolonel Ubiratan Guimarães justru menembaki para tahanan. Akibat kejadian ini, 111 orang tewas.
3. Penjara El Porvernir di Honduras, 86 Orang Tewas
Penjara El Porvenir terletak di dekat Ceiba, tak jauh dari pantai Karibia di Honduras. Penjara ini digunakan untuk menahan tersangka kasus senjata ilegal, obat-obatan terlarang, pemerkosaan, dan tuduhan penyerangan, selain juga sebagai tempat menunggu persidangan.
Baca Juga : Kepala Penjara Mengundurkan Diri Usai Baku Tembak Antar-Geng Tewaskan 68 Tahanan
Pada 6 April 2003, kerusuhan terjadi di penjara ini. Kerusuhan bermula ketika perkelahian antara anggota geng Mara Salvatrucha dan La 18. Perkelahian antargeng tersebut disertai dengan pembakaran kasur oleh para napi. Api pun menjalar dengan cepat. Sebanyak 86 orang dinyatakan tewas akibat insiden ini.