YAMAN - Jutaan warga Yaman hidup sengsara di kamp-kamp pengungsian di tanah air mereka sendiri, menyusul perang yang berkepanjangan. Salah satu yang paling menyengsarakan adalah mereka tidak memiliki akses ke toilet dan kamar mandi.
Saif al-Ddin Fara dan keluarganya yang terdiri dari sembilan orang melarikan diri dari rumah mereka di kota Haradh hampir lima tahun yang lalu. Mereka mengungsi ke pinggiran kota Sanaa karena ingin menghindari bentrokan kekerasan antara kelompok pemberontak Houthi dan militer Arab Saudi di perbatasan utara Yaman dengan Arab Saudi.
Tahun demi tahun berlalu, hanya kesengsaraan demi kesengsaraan yang mereka hadapi. Mereka memang berhasil menghindari kemungkinan terluka atau tewas di kampung halaman mereka, namun kini terjebak di tempat penampungan yang sangat menyengsarakan.
Baca juga: Jet Tempur Arab Saudi Mengebom Yaman Usai Serangan Drone Abu Dhabi
Fara dan keluarganya terpaksa tinggal di kamp pengungsi yang dari hari ke hari semakin penuh sesak, semakin kotor, dan bahkan makin berbahaya. Salah satu hal yang paling memprihatinkan adalah ketidaktersediaan toilet dan kamar mandi.
"Kami adalah kelompok rentan yang tinggal di kamp-kamp tanpa toilet. Setiap orang, termasuk anak dan perempuan, tidak dapat buang air besar setiap saat dan tidak dapat mandi. Beberapa dari kami, terutama perempuan, terpaksa buang air besar ke dalam kantong plastik di dalam tenda. Kami membutuhkan toilet karena aman bagi lingkungan dan kesehatan tetapi kami tidak memiliki apa-apa. Toilet sangat dibutuhkan untuk kelompok rentan ini,” terangnya.
Baca juga: Serangan Koalisi Arab Saudi Tewaskan Setidaknya 14 Orang di Yaman