JEMBER - Peristiwa ritual ilmu kanuragan di Pantai Payangan menewaskan 11 anggota Padepokan Tunggal Jati di Pantai Payangan, Ambulu, Jember. Saat ini, peristiwa tersebut ditangani aparat kepolisian.
Setelah kejadian maut itu, padepokan yang berada di Kecamatan Sukorambi, Jember ini menjadi bahasan masyarakat.
(Baca juga: Ritual Ilmu Kanuragan di Pantai Payangan, 11 Korban Ditemukan Meninggal)
Pantaun MNC Media di lokasi padepokan terlihat sepi. Padepokan ini hanyalah rumah tinggal, bukan sebuah bangunan khusus dan megah layaknya kerajaan. Pantauan di lokasi, rumah tersebut dikunci dan hanya lampu penerangan dari dalam rumah.
Di mata masyarakat, padepokan ini memang banyak pengikutnya dan kerap menjalankan pengajian untuk pengobatan.
(Baca juga: Korban Tewas Ritual di Pantai Payangan Dikabarkan Sedang Jajal Ilmu Kanuragan)
Salah satu tetangga menyebut, Nur Hasan sebagai pimpinan padepokan sedang di rumah sakit untuk menjalani perawatan medis pasca kejadian di Laut Selatan. Nur Hasan juga diduga menjadi leader dari kegiatan ritual di Pantai Payangan yang menewaskan 11 anggotanya karena digulung ombak.
Beredar kabar, bahwa Hasan mengajarkan ilmu kanuragan dan sempat menjajalnya di Pantai Payangan. Namun, anggota padepokannya tergulung ombak.
"Kegiatan serupa (ritual) sering dilakukan di rumahnya. Namun tetangga tak pernah menghiraukan," kata Iswan, tetangga Nur Hasan.
Dia menduga, ada kegiatan yang dilakukan lebih cenderung ke hal-hal yang berbau menyimpang. Namun dia tidak merinci seperti apa penyimpangan yang dimaksud.
"Polisi akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, terutama korban selamat untuk mengetahui latar belakang terjadinya peristiwa ritual itu dan nanti kami lihat apa ada indikasi pidana," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo.
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ritual Pantai Payangan di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, yang menyebabkan 11 anggota Kelompok Tunggal Jati Nusantara meninggal dunia saat melakukan ritual di tepi pantai.
"Kalau ada indikasi pidana maka polisi akan masuk dalam tahap rangkaian penyelidikan dan penyidikan kasus ritual tersebut," tuturnya.
Ia mengatakan pimpinan Kelompok Tunggal Jati Nusantara bernama Hasan merupakan korban selamat dan masih menjalani perawatan di Puskesmas Ambulu sehingga pihaknya akan meminta keterangan yang bersangkutan dan sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu.
(Fahmi Firdaus )