PRANCIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan ketidakstabilan yang disebabkan konflik di Ukraina dapat menjerumuskan negara-negara di Afrika dan Timur Tengah (Timteng) ke dalam krisis pangan yang parah dalam 12-18 bulan ke depan. Pernyataan Macron ini terkait dengan negara-negara yang bergantung pada perdagangan dengan Rusia.
“Akibat perang di Ukraina, kita akan menghadapi krisis pangan yang parah dalam 12-18 bulan ke depan, terutama di negara-negara yang sangat bergantung pada Rusia,” katanya dalam konferensi pers di Paris, saat dia mempresentasikan program pemilihannya pada Kamis (17/3). “Eropa harus siap untuk ini, sebuah tantangan untuknya dan untuk mitranya,” lanjutnya.
Baca juga:Â Evakuasi Warga Ukraina Gagal, Macron Tuduh Putin Munafik dan Tidak Serius
Berusaha meyakinkan warga Prancis dan sekutu mereka, Macron mengklaim bahwa tujuan utama pemerintahannya adalah memastikan kemandirian pangan Prancis, yang akan ia coba lakukan dalam masa jabatan lima tahun berikutnya jika terpilih kembali pada April mendatang.
Baca juga:Â Putin dan Macron Sepakat Ambil Tindakan Mendesak Hentikan Ketegangan di UkrainaÂ