Share

Banyak Informasi Militer Salah dan Bocor, Putin Diklaim Tangkap Kepala Militernya Sendiri

Jum'at 18 Maret 2022 17:12 WIB
https: img.okezone.com content 2022 03 18 18 2564028 banyak-informasi-militer-salah-dan-bocor-putin-diklaim-tangkap-kepala-militernya-sendiri-MsMnCrKZjT.jpg Putin dilaporkan tangkap kepala militernya sendiri (Foto: Twitter/Christogrozev)

RUSIA - Ketika invasi Rusia ke Ukraina – yang semula diperkirakan akan berakhir dalam waktu kurang dari seminggu – berjalan tertatih-tatih memasuki minggu ketiga, bos Kremlin yang marah, Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan mencari seseorang untuk 'dikambinghitamkan' atau disalahkan.

Laporan muncul bahwa Jenderal Roman Gavrilov, Wakil Kepala Unit Rosgvardia Rusia yang merupakan ujung tombak invasi pertama ke wilayah Ukraina, telah ditangkap oleh Layanan Keamanan Federal Federasi Rusia (FSB) yang ditakuti. Alasan penangkapan Gavrilov tidak diketahui dengan jelas.

Menurut The Times, Sergey Beseda, Kepala Cabang Intelijen Asing FSB, juga telah ditangkap bersama Wakilnya, Anatoly Bolyukh.

Satu sumber yang dikutip oleh Christo Grozev dari Bellincat mengatakan tuduhan itu adalah "pemborosan bahan bakar" sementara tuduhan yang lebih serius tentang "kebocoran informasi militer yang menyebabkan hilangnya nyawa" juga telah dikabarkan.

Penangkapan itu juga disebut-sebut terkait dengan tuduhan resmi pelanggaran keuangan. Namun alasan sebenarnya kemungkinan besar adalah kemarahan Putin karena menerima apa yang disebutnya “informasi yang tidak dapat diandalkan, tidak lengkap, dan sebagian salah tentang situasi politik di Ukraina.”

Baca juga: Ukraina Beri Isyarat Kapan Putin dan Zelensky Akan Bertemu 

Sementara itu, pejabat Pentagon mengatakan bahwa Putin "marah dan frustrasi" atas kurangnya kemajuan pasukannya dan mungkin bersedia menyebabkan "lebih banyak lagi kekerasan dan kehancuran" dalam upaya memaksa Presiden Zelensky untuk menyerah.

Baca juga:  Lagi, Biden Sebut Putin Diktator Usai Penjahat Perang

Follow Berita Okezone di Google News

Direktur CIA William Burns, yang juga mantan duta besar AS untuk Moskow, mengatakan pemimpin Rusia itu hidup dalam "gelembung propaganda" tanpa penasihat yang berani memberinya kabar buruk.

"Dia kemungkinan akan menggandakan dan mencoba untuk menggiling militer Ukraina tanpa memperhatikan korban sipil," kata Direktur Burns dalam sebuah pidato di Kongres AS.

Dia mengatakan tantangan yang dihadapi Putin adalah bahwa ia tidak memiliki akhir politik yang berkelanjutan dalam menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina.

Surat kabar Rusia Pravda melaporkan bahwa Putin mengerahkan pasukan khusus Rosgvardia [Layanan Pasukan Pengawal Nasional Federal Rusia] ke dalam perang melawan Ukraina, dan mencantumkan sejumlah korban yang telah diderita unit tersebut.

Perkiraan jumlah korban total Rusia sangat bervariasi. Menurut sumber resmi Kremlin, hanya 498 prajurit Rusia yang tewas dalam invasi ke Ukraina. Sedangkan perkiraan Amerika Serikat (AS) menempatkan angka tersebut mendekati 7.000 – lebih banyak dari jumlah tentara Amerika yang tewas selama 20 tahun di Irak dan Afghanistan jika digabungkan.

Sementara Ukraina mengklaim telah membunuh 13.500 tentara Rusia yang menyerang di wilayah tersebut.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini