YOGYAKARTA - Polisi berhasil mengamankan lima orang tersangka pelaku penganiayaan hingga mengakibatkan pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Mereka diamankan oleh tim Gabungan Polda DIY, Polres Bantul dan Polresta Kota Yogyakarta.
Dua di antara tersangka itu mereka berstatus pelajar dan 3 berstatus mahasiswa. Dir Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, S.H., S.I.K., M.H menuturkan, aksi kejahatan jalanan tersebut sebenarnya merupakan rentetan dari beberapa peristiwa sebelumnya yang telah mendahului. Kedua kelompok antara pelaku dan korban sebenarnya bersinggungan di jalan.
Ade mengatakan, aksi yang menewaskan DAA tersebut bermula ketika kelompok pelaku yaitu kelompok atau genk sekolah bernama Genk M melakukan perang sarung dengan kelompok V sekitar. Mereka melakukan aksi tawuran sekitar pukul jam 02.00 WIB di daerah perempatan Druwo atau perempatan ringroad jalan parangtritis Sewon Bantul.
"Namun aksi perang sarung tersebut dibubarkan oleh jajaran Polres Bantul yang melakukan operasi baik terbuka ataupun tertutup,"papar dia, Senin (11/4/2020).
Usai dibubarkan, dari kelompok atau genk M tersebut membubarkan diri. Dan 5 pelaku melintas ke arah timur ke ringroad menuju ke terminal Giwangan dengan menyusuri kalur lambat. Dan tidak berselang lama dari jalur cepat melaju 5 kendaraan kelompok korban berisi 8 orang.
Kelompok korban ini baru saja bermain di seputaran Tugu Pal Putih Yogyakarta. Mereka berputar-butar mencari angin hingga akhirnya sampai di ringroad selatan. Saat di ringroad selatan itulah mereka balapan sesama teman kelompok korban.
"Nah mereka bertemu dengan kelompok pelaku yang berjalan di jalur lambat,"terang dia.
Karena suara sepeda motornya sangat keras dan menyalip kelompok pelaku. Saat mendahului itulah mereka saling lirik antara kelompok korban dengan kelompok pelaku. Kelompok korban juga melakukan provokasi kepada kelompok pelaku.
"Kelompok korban berteriak mrene-mrene. Kemudian kelompok korban mengejarnya,"papar dia.
Karena dikejar, kelompok korban berbelok ke arah jalan Imogiri Barat menuju ke Tungkak Kota Yogyakarta. Di jalan Imogiri itulah mereka saling menyusul dan saling mengejek. Kelompok korban akhirnya berbelok ke arah Tungkak dan menuju ke gedongkuning.
Kelompok korban menengok ke belakang dan ternyata kelompok pelaku sudah tidak ada lagi. Kemudian kelompok korban berbelok ke Warmindo di daerah Gedongkuning untuk makan. Satu orang pesan makanan dan yang lainnya duduk di sepeda motor.
"Tiba- kelompok pelaku lewat dan menyalib sambil.memaki asu bajingan,"ujar dia.