Share

Aksi Pembakaran Al-Quran di Swedia, Bentrokan Pecah Selama 4 Hari, 3 Terluka dan 17 Orang Ditangkap

Susi Susanti, Okezone · Senin 18 April 2022 07:03 WIB
https: img.okezone.com content 2022 04 18 18 2580581 aksi-pembakaran-al-quran-di-swedia-bentrokan-pecah-selama-4-hari-3-terluka-dan-17-orang-ditangkap-Xrk3LH107o.jpg Bentrokan pecah selama 4 hari usai aksi pembakaran Al-Quran di Swedia (Foto: EPA)

SWEDIA - Bentrokan telah terjadi untuk hari keempat di beberapa kota di Swedia, yang dipicu oleh pembakaran Al-Quran oleh kelompok sayap kanan anti-imigran.

Ekstremis Denmark-Swedia Rasmus Paludan, yang memimpin gerakan Stram Kurs, atau Garis Keras, mengatakan dia telah membakar teks paling suci Islam dan akan mengulangi tindakan itu.

Media lokal mengatakan tiga orang terluka di kota timur Norrköping pada Minggu (17/4) ketika polisi melepaskan tembakan peringatan ke arah perusuh. Beberapa kendaraan dibakar dan sedikitnya 17 orang ditangkap.

Pada Sabtu (16/4), kendaraan termasuk bus dibakar di kota selatan Malmo selama demonstrasi sayap kanan.

Baca juga: Diduga Bakar Al-Quran, Pria Cacat Mental Dibunuh dan Digantung Massa

Sedikitnya 16 petugas polisi dilaporkan terluka dan beberapa kendaraan polisi hancur dalam kerusuhan pada Kamis, Jumat dan Sabtu di tempat-tempat di mana kelompok sayap kanan merencanakan acara, termasuk di pinggiran kota Stockholm dan di kota Linköping dan Norrköping.

Baca juga: Pria Ateis Maroko Bakar Al Quran Demi Mendapatkan Suaka ke Swedia 

Deutsche Welle melaporkan Paludan telah mengancam akan mengadakan rapat umum lagi di Norrköping pada Minggu (17/4), mendorong para demonstran tandingan untuk berkumpul di sana.

Follow Berita Okezone di Google News

Polisi setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melepaskan tembakan peringatan setelah diserang dan tiga orang tampaknya terkena pantulan.

Kepala polisi nasional Swedia Anders Thornberg mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (16/4) bahwa para demonstran telah menunjukkan ketidakpedulian terhadap kehidupan petugas polisi.

"Kami telah melihat kerusuhan kekerasan sebelumnya. Tapi ini adalah sesuatu yang lain,” ujarnya.

Pemerintah Iran dan Irak juga telah memanggil utusan Swedia untuk memprotes pembakaran tersebut.

Protes terhadap rencana Stram Kurs untuk membakar Al-Qur'an telah berubah menjadi kekerasan di Swedia sebelumnya. Pada 2020, pengunjuk rasa membakar mobil dan bagian depan toko dirusak dalam bentrokan di Malmö.

Paludan - yang dipenjara selama satu bulan pada tahun 2020 karena pelanggaran termasuk rasisme di Denmark - juga telah berusaha merencanakan pembakaran Alquran serupa di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Prancis dan Belgia.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini