IRAN – Penembakan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Aqla menyita banyak perhatian dunia internasional. Shireen, 51, diketahui tewas saat meliput serangan oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (11/5). Produsernya dilaporkan terluka. Al Jazeera mengatakan pasukan Israel "sengaja" menembaknya.
Lalu siapakah sosok Abu Aqla? Jurnalis senior ini lahir pada Januari 1971 di Yerusalem. Dia lulus dari Sekolah Menengah Rosary Sisters di permukiman Beit Hanina, Yerusalem.
Awalnya ia belajar arsitektur di Jordan University of Science and Technology. Ia kemudian memperoleh gelar Sarjana media dan jurnalisme dari Universitas Yarmouk di Yordania, dengan spesialisasi media cetak.
Baca juga: Palestina Tolak Penyelidikan Kematian Wartawan Al Jazeera oleh Israel
Setelah lulus, Shireen bekerja di beberapa organisasi media di wilayah Palestina, termasuk jaringan radio Voice of Palestine dan Amman TV. Ia bergabung dengan Al-Jazeera pada 1997 - setahun setelah peluncurannya - dan menjadi salah satu koresponden lapangan pertama saluran televisi tersebut.
Baca juga: Buntut Penembakan Jurnalis Al Jazeera, Senjata Tentara Israel Disita untuk Penyelidikan
Shireen menjadi terkenal selama 25 tahun terakhir setelah meliput banyak peristiwa dalam konflik Palestina-Israel. Ini termasuk pemberontakan Intifada Palestina pada 2000, dan penyerbuan Israel di Kamp Pengungsi Jenin dan kota Tol Karam pada 2002. Ia juga meliput operasi Israel dan serangan udara di Jalur Gaza selama beberapa tahun terakhir.