TOKYO – Seorang pria berusia 24 tahun di Jepang menghilang setelah mengambil 46 juta yen (sekira Rp5,2 triliun) dalam bentuk dana bantuan Covid-19 yang ditujukan untuk semua rumah tangga di kota Abu, Prefektur Yamaguchi. Uang dalam jumlah besar itu dikirim kepadanya karena kesalahan administrasi oleh otoritas kota itu, demikian diwartakan Japan Today pada Senin (16/5/2022).
BACA JUGA:Â Cari Pesawat Jatuh 80 Tahun Silam, Belasan Orang Malah Lenyap di Gunung
Uang itu dialokasikan ke Kota Abu bulan lalu untuk didistribusikan di antara 463 rumah tangganya. Pria yang dimaksud hanyalah salah satu dari banyak orang yang berhak menerima dana bantuan Covid tersebut.
Namun, otoritas kota mengirimkan rincian para penerima yang dituju ke bank, bersama dengan perintah transfer. Rincian rekening pria itu berada di urutan teratas daftar, dan bank secara keliru mengira rekening tersebut sebagai proxy untuk mengirimkan semua uang sebelum didistribusikan kembali ke rekening para penerima lainnya, demikian dilaporkan media lokal.
Walikota Abu Hideaki Nakamura meminta maaf atas kesalahan administrasi dan pejabat kota mencoba menghubungi pria itu dalam upaya untuk mendapatkan kembali uang itu. Pada 8 April, pria itu menemukan bahwa dia telah mendapatkan “durian runtuh”.
Untuk menghindari kecurigaan, dia dilaporkan mulai menarik sejumlah kecil dari rekening banknya setiap hari selama sekira dua minggu.
BACA JUGA:Â 4 Kasus Salah Transfer dengan Nominal Terbesar
Pria itu tidak melakukan kontak dengan pihak berwenang hingga 21 April, ketika dia akhirnya mengaku telah menerima uang tersebut. Namun, dia juga memberi tahu pejabat bahwa seluruh uang itu sekarang telah hilang dan tidak dapat dikembalikan dan dia akan “membayar atas kejahatannya”.
Media lokal melaporkan pria itu menghabiskan uang itu dengan berjudi di kasino online melalui ponselnya.Â
“Itu tidak bisa dibatalkan lagi. aku tidak akan lari. Aku akan membayar kejahatanku,” kata pria itu.
Hal ini membuat para pihak berwenang dalam posisi yang canggung, karena secara teknis mereka memberinya uang itu karena kesalahan, yang berarti pria itu tak bisa dikatakan benar-benar mencuri.