IRAN - Seorang kolonel di Garda Revolusi Iran telah ditembak mati dalam pembunuhan yang jarang terjadi di Teheran, Iran.
Dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor dilaporkan telah menembak Kolonel Sayad Khodai sebanyak lima kali di dalam mobil di luar rumahnya.
Sejauh ini, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Minggu (22/5/2022), dan perburuan sedang dilakukan untuk orang-orang bersenjata itu.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan seorang pria berlumuran darah merosot di dalam mobil dengan sabuk pengaman masih terpasang.
Baca juga:Â Garda Revolusi Iran: 9 Tewas dalam Baku Tembak di Sistan-Baluchistan
Editor Timur Tengah BBC Sebastian Usher mengatakan ini adalah pelanggaran keamanan terbesar di Iran sejak 2020 ketika seorang ilmuwan nuklir terkemuka terbunuh.
Baca juga:Â Menlu Iran: Pembukaan Kembali Kedubes Tergantung pada Arab Saudi
Kolonel Khodai adalah anggota senior Pasukan Quds elit, cabang luar bayangan Pengawal Revolusi (IRGC) yang melakukan operasi di luar negeri. Amerika Serikat (AS) menuduh kekuatan mendukung organisasi teroris dan bertanggung jawab atas serangan di Timur Tengah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan kolonel itu dibunuh oleh "musuh bebuyutan" Iran yang merupakan "agen teroris yang berafiliasi dengan arogansi global".