DENPASAR - Pengolahan limbah plastik yang dilakukan seorang warga di Desa Serangan, Bali, akan mendunia. Sejumlah hasil karya dari olahan daur ulang sampah plastik dari mereka akan dipamerkan di ajang G20.
Adalah I Wayan Patut, seorang warga Desa Serangan yang berinsiatif mengolah limbah sampah plastik menjadi beragam bentuk barang yang memiliki nilai jual. Keinginan membebaskan Desa Serangan dari limbah plastik, membuatnya berpikir kreatif mengolah dan mengelola sampah plastik yang dikumpulkan secara swadaya dari warga.
Dengan proses pengolahan yang cukup sederhana, dirinya berharap apa yang dilakukanya bisa ditiru dan dikerjakan oleh orang lain dengan harapan permasalahan sampah plastik bisa terselesaikan dan tidak hanya memindahkan permasalahanya saja.
Sejumlah hasil karya dihasilkan dengan proses awal memilah sampah plastik sesuai jenisnya. Beberapa plastik seperti kantong plastik dan botol bekas, cukup dipadatkan hingga menjadi briket botol plastik yang kemudian bisa dimanfaatkan kembali.
Selain itu, untuk beberapa jenis plasik juga perlu melalui proses pencacahan dan pembersihan, sehingga akan sangat mudah dibentuk kembali melalui proses pemanasan menggunakan oven.
Dengan teknik yang sederhana, pemanasan plastik dengan corak warna berbeda akan menghasilkan benda bernuansa seni dan bisa dimanfaatkan kembali menjadi tempat duduk, ubin, atau benda benda lain sesuai kreatifitas.
Sejumlah hasil olahan sampah plastik Wayan Patut dan beberapa warga serangan ini, siap diperkenalkan ke dunia internasional melalui ajang KTT G20. Selama perhelatan tersebut, produk berupa kursi, meja dan cinderamata yang semuanya dibuat dari limbah plastik akan dipamerkan.
"Kami mengolah sampah plastik dengan cara yang sederhana," ujar I Wayan Patut, Minggu 22 Mei 2022.