MOJOKERTO - Tertundanya ibadah haji selama dua tahun berdampak pada usaha oleh-oleh haji, salah satunya adalah perajin jilbab. Namun, seiring pelaksanaan Ibadah Haji tahun 2022 perajin jilbab mulai kebanjiran order.
Seperti yang dirasakan Frangky Anton (28) warga Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Tumpukan bahan dan penambahan karyawan mulai didatangkan untuk memenuhi pesanan jilbab dari para jamaah haji.
Dia mengatakan, pesanan jilbab dari para jamaah haji naik hingga dua kali lipat. Jika pada hari biasa pesanan hanya 1.000 potong, namun dalam dua minggu terakhir pesanan meningkat rata-rata 3.000 potong.
"Pesanan rata-rata untuk oleh-oleh jamaah haji yang didominasi warna hitam dan putih dengan model jilbab biasa persegi empat. Per biji jilbab dijual dengan harga Rp11.000," katanya, Kamis (9/6/2022).
Dia mengungkapkan, sejauh ini penjualan paling banyak adalah lewat online. Orderan datang dari berbagai daerah di Indonesia, namun orderan dari Jawa Timur mendominasi.
"Naiknya pesanan ini tentu menambah kenaikan omzet dalam sebulan terakhir mencapai Rp50 juta," ujarnya.