BANDUNG - Kendati sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau, namun kondisi cuaca Jawa Barat dalam sepekan ke depan diperkirakan masih akan terjadi hujan ringan hingga ekstrem disertai angin kencang.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Indra Gustari mengatakan, berdasarkan kondisi perkembangan musim hingga akhir Mei 2022, wilayah Jawa Barat bagian utara telah memasuki musim kemarau, sedangkan wilayah Jawa Barat bagian tengah ada indikasi masuk musim kemarau sedangkan bagian selatan masih mengalami musim hujan.
"Masih ada potensi kejadian curah hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem disertai angin kencang masih tinggi khususnya di wilayah Jawa Barat bagian tengah dan selatan," katanya, Senin (20/6/2022).
Selain itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya angin puting beliung dan hujan es pada siang hingga sore hari. Kondisi tersebut ditandai dengan pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB yang mengakibatkan pembentukan awan konvektif dengan dasar awan yang gelap, puncak awan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).
Baca juga:Â Waspada! Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi di Jaksel, Jaktim, Depok dan Bogor
Lebih lanjut dia menjelaskan, pada pertengahan bulan Juni 2022, Nino 3.4 diperkirakan menunjukkan nilai normal sehingga kurang signifikan terhadap peningkatan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. MJO saat ini berada pada kuadran 1, hal ini mengindikasikan bahwa MJO dalam kondisi tidak signifikan di Indonesia.
Baca juga:Â Intensitas Hujan Masih Tinggi di Juni, Ini Penjelasan BMKG
Namun angin di wilayah Jawa Barat secara umum diperkirakan bertiup dari arah timur hingga tenggara. Sehingga kondisi labilitas atmosfer di wilayah Jawa Barat sepekan ke depan diperkirakan berada pada kategori labil lemah hingga sedang, sehingga masih terdapat potensi pertumbuhan awan konvektif di sebagian wilayah Jawa Barat.