PEKALONGAN - Serangan virus penyebab Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang sapi serta kerbau masih marak di berbagai daerah di Indonesia. Namun sejumlah pasar hewan mulai dibuka lagi untuk jual-beli sapi menjelang Hari Raya Kurban.
Salah satunya Pasar Hewan Kajen Pekalongan yang sempat ditutup selema tiga minggu karena maraknya PMK. Pasar hewan ternak terbesar di Pantura itu mulai buka lagi pada Rabu (22/6/2022) pagi.
Ratusan sapi dari berbagai daerah dibawa ke pasar ini untuk diperjualbelikan. Namun sebelum masuk pasar, sapi dan truk atau kendaraan pengangkut disemprot disinfektan. Hal ini sebagai antisipasi penularan PMK di pasar hewan.
Baca juga:ย PMK di Bandung Barat Makin Mengganas, 104 Ekor Sapi Harus Dipotong Paksa
Dokter hewan Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian, Drh Gatot Prasojo Setiap mengatakan, sapi disempot cairan pembunuh bakteri dan virus atau disinfektan.
โHewan ternak ini juga diperiksa kesehatannya,โ ujarnya.
Beberapa ekor sapi diduga suspek PMK diminta dipisahkan dan akan dicek lebih lanjut. Sapi sebagian besar datang dari luar kota seperti Kendal, Pemalang, Temanggung dan lainnya.
Sejumlah pedagang sapi dan peternak menyambut baik dibukanya kembali Pasar Hewan Kajen. Pasalnya, penutupan pasar hewan tersebut membuat mereka rugi puluhan juta Rupiah.
Stok sapi di Pasar Hewan Kajen saat ini berkurang lebih dari 50 persen karena dampak PMK dan penutupan tersebut. Biasanya ada sekitar 400 sampai 500 ekor namun saat ini kurang dari 200 ekor yang diperjualbelikan.