BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyatakan, berdasarkan kajian epidemiologi, peningkatan kasus Covid-19 yang dipicu subvarian omicron BA.4 dan BA.5 di Jabar diprediksi terjadi pada Juli 2022. Setelah itu, kurva pandemi diprediksi kembali melandai.
"Prediksi puncaknya di bulan Juli menurut hitungan ilmu, setelah Juli nanti turun lagi," ujar Ridwan Kamil seusai Rapat Komite Penanganan Covid-19 Jabar di Gedung Sate Bandung, Kota Bandung, Rabu (22/6/2022).
BACA JUGA:Update Covid-19 di Indonesia Per 22 Juni: 6.072.918 Positif, 5.904.825 Sembuh dan 156.702 MeninggalÂ
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, peningkatan kasus baru di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat semakin menegaskan bahwa virus ini tak akan hilang sebagaimana strain utamanya sudah ada sejak ratusan tahun. Varian baru, kata Kang Emil, akan datang dan pergi dengan pola serupa.
"Hal begini akan mengiringi, makanya dari awal kita sampaikan Covid-19 tidak akan hilang sama sekali, akan datang dan pergi dengan pola sama. Maka, kuncinya adalah protokol kesehatan dan vaksinasi," ujarnya.
BACA JUGA:Sebaran Kasus Covid-19 di 34 Provinsi, DKI Jakarta 1.226 Pasien!Â
Saat ini, kasus Covid-19, khususnya di Pulau Jawa meningkat seiring kemunculan subvarian omicron BA.4 dan BA.5. Di Jabar, per 21 Juni 2022, total kasus aktif Covid-19 mencapai 1.820 orang atau meningkat 199 orang dengan penyebaran kasus terkonsentrasi di wilayah Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) dan Kota Bandung, yakni sebanyak 88 persen dari total seluruh wilayah.
"88 persen masih Bodebek seiring kedekatan dengan DKI Jakarta, kemudian Kota Bandung," sebutnya.