JOMBANG – Polisi melakukan penjemputan paksa Moch Subchi Azal Tsani atau yang akrab disapa Mas Bechi, anak kiai di Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah Jombang. Dia merupakan terduga pencabulan santriwati yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun sebelumnya polisi kembali mendapat penolakan yang datang dari petinggi pengasuh ponpes, KH. Muhammad Mukhtar Mukhti, orangtua Mas Bechi.
(Baca juga: Breaking News! Polisi Bentrok dengan Massa saat Tangkap Anak Kiai Cabul, Satu Brimob Terluka)
Ayah Bechi meminta polisi tak mengambil anaknya dan berjanji mengantarkannya sendiri ke Mapolda Jawa Timur. Alasan Kiai Mukhtar karena di Ponpes Shiddiqiyyah masih ada agenda pelantikan yang diikuti anaknya tersebut.
Pengakuan ini ia sampaikan melalui sebuah video saat Kapolres Jombang AKBP Moh. Nurhidayat tengah bernegosiasi menemui Kiai Mukhtar pada Kamis (7/7/2022). Dari video yang diterima media, terlihat Kapolres Jombang menemui langsung ayah dari Mas Bechi di kediamannya.
"Jangan, nanti kita antar ke sana," kata Kiai Mukhtar yang duduk saat ditemui Kapolres Jombang melalui video yang beredar.
Selanjutnya Kapolres Jombang kembali bertanya ke kiai kapan di antarnya ke Polda Jawa Timur. Kiai Mukhtar menyebut akan mengantar sendiri putranya usai acara pelantikan. Saat ini, Bechi masih akan mengikuti acara pelantikan di internal pondok pesantren. "Ya selesai acara ini, pelantikan ini," jawab Kiai Mukhtar.
Namun Kapolres Jombang terdengar menanyakan kembali memastikan kapan diantarnya. "Berarti hari ini diantar ke polda mbah yai? Mas Bechi?," tanya Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat.
Pertanyaan itu dijawab oleh Kiai Mukhtar dan menyanggupi bakal menyerahkan anaknya ke Polda Jawa Timur hari ini. "Iya nanti. Sampaikan ke bapak kapolda. Hari ini masih ada acara," jawab Kiai Mukhtar kembali.
Nurhidayat memastikan akan diantarkan sore hari pada Kamis ini atau waktu kapan. Sang kiai pun menyanggupi dan menyepakati akan mengantarkan sendiri anaknya ke Polda Jatim. Nurhidayat menyebut akan melaporkan hal ini ke Kapolda Jatim.
"Alhamdulillah, matursuwun Mbah Yai akan saya sampaikan ke pimpinan. Mangke lare-lare diimbau adik-adik mboten usah histeris. (Nanti anak-anak dihimbau tidak perlu histeris). Kulo (saya) akan lapor pimpinan dan personel akan segera meninggalkan tempat. Nanti kami akan lapor pimpinan, matur suwun Mbah Yai, nyuwun sewu meninggalkan tempat (terima kasih Mbah Kiai, saya pamit meninggalkan tempat) assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tutup Nurhidayat.
(Fahmi Firdaus )