BENGKULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mencatat setidaknya ada 12 infrastruktur di daerah itu yang mengalami kerusakan akibat bencana alam sejak 2018 lalu hingga April 2022.
"K​​​​rusakan akibat bencana alam baik disebabkan banjir maupun tanah longsor itu belum diperbaiki baik oleh pemerintah daerah setempat, Pemprov Bengkulu maupun pemerintah pusat sehingga kerusakannya semakin parah," kata Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahudin dilansir Antara, Minggu (7/8/2022).
Ia mengatakan infrastruktur yang mengalami kerusakan ini tersebar dalam beberapa kecamatan berupa jembatan, jalan, sarana air bersih dan saluran pembuangan atau drainase.
Dia menjelaskan 12 titik infrastruktur yang rusak akibat bencana alam ini diantaranya jembatan di Trans 25 Desa Pal VII Kecamatan Bermani Ulu Raya, saluran irigasi Desa Tanjung Agung, Kecamatan Sindang Beliti Ulu dan saluran Irigasi Air Sengak di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Curup.
Baca juga:Â TPT Longsor Timpa Rumah Warga di Bogor, 11 Jiwa Mengungsi
Kemudian sarana air bersih dan sanitasi Desa Karang Baru, Kecamatan Padang Ulak Tanding. S Sarana air bersih dan sanitasi Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur, pelapis tebing Masjid Al-Ikhlas Desa Kampung Baru, Kecamatan Selupu Rejang, pelapis tebing Kantor Lurah Pasar Baru, Kecamatan Curup.
Baca juga:Â Tragis! 2 Orang Tewas Tertimbun Longsor Saat Membangun TPT di Sukabumi
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara