JAKARTA - Ketua DPP PDIP Puan Maharani dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada pekan depan. Terkait pertemuan ini, PKB dan Gerindra mengharapkan PDIP bisa bergabung dalam koalisi yang sudah mereka bentuk.
Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan bahwa koalisi PKB dan Gerindra terbuka untuk berkomunikasi dengan parpol manapun. Bahkan, bukan hanya Prabowo yang akan bertemu Puan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar juga akan bertemu dengan Puan Maharani.
BACA JUGA:Lahan Kosong di Bekasi Terbakar, Diduga karena Faktor Cuaca Panas
"Dari awal kita sampaikan juga bahwa yang namanya koalisi kita ini PKB-Gerindra, welcome untuk parpol manapun. Dan komunikasi ya jangan tertutup dan ini masih lama kan, kita harus terbuka kemudian juga seluruh potensi yang ada kita harus akan ngobrol semua," kata Cucun kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Rabu (31/8/2022).
"Toh, kita lihat mau Pak Prabowo ketemu mba puan, kemudian nanti ada pertemuan Cak Imin dengan Mba Puan. Nah itu hal komunikasi yang harus dijalin oleh para tokoh tokoh bangsa," sambungnya.
Menurut Cucun, pertemuan itu nanti hasilnya pasti akan ada poin-poin kesepakatan. Jika memang PDIP mau masuk ke dalam koalisi PKB-Gerindra, tentu pihaknya bersyukur.
"Kalau dimisalkan PDIP masuk alhamdulillah, kalau misalkan nanti pilihan-pilihan siapa yang akan ditentukan sudah sesuai di agreement point ke empat (piaham koalisi PKB-Gerindra)," ujarnya.
Soal kemungkinan Gerindra meninggalkan PKB, Ketua Fraksi PKB ini mengaku tidak takut akan hal itu, karena sejak awal ada kesepakatan dalam piagam kerja sama bahwa koalisi PKB Gerindra ini dilakukan bersama-sama. Sehingga, tidak akan terjadi perpisahan selama pembicaraan-pembicataan menemukan titik temu.
"Kalau misalkan dari awal kita sepakat oke kita komunikasi dengan siapapun jalan ya jalan, karena ini semua juga belum ada pilihan baru wacana. Misalkan sekarang, KIB akan menyatu sampai selamanya siapa tau besok dari KIB ada yang ke kita," terang Cucun.
Apalagi, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini menambahkan, kedekatam antara Prabowo dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah terjalin sejak beberapa pemilu lalu. Sehingga, diharapkan PDIP akan semakin memperkuat koalisi Gerindra-PKB.
"Kita mudah-mudahan itu yang diharapkan kita akan lebih kuat kalau (PDIP bergabung) lebih kuat, lebih kuat," harap Cucun.
Senada, Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J. Mahesa mengatakan, ada peluang besar PDIP bergabung dengan koalisi Partai Gerindra bersama PKB, menyusul rencana pertemuan Puan Maharani dengan Ketua Prabowo Subianto
“Kemungkinan kerja sama sangat besar,” kata Desmond kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Soal apakah pertemuan ini akan menghasilkan koalisi, menurut Desmond, penjajakan Gerindra dan PKB dilakukan dalam rentang waktu yang lama sampai muncul kesepakatan untuk berkoalisi. Dan khusus Puan, ia pun mengaku kaget seorang Puan Maharani mau berkunjung ke tempat lain karena biasanya dikunjungi.
“Kalau ini niat baik yang kita hari ini juga agak kaget dan aneh seorang Puan mau berkunjung ke tempat lain, biasanya kan dia (Puan) yang dikunjungi,” terangnya.
Adapun, niat Puan bersafari politik, Desmond menduga, mungkin Puan sedang berkomunikasi dalam rangka mengajukan niat baik untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Namun, ia memandangnya secara positif.
“Ya kan mungkin sounding-sounding lah dalam rangka niat baik 2024, kita positif aja liatnya,” ujarnya.
Yang pasti, kata Wakil Ketua Komisi III DPR ini, semua kemungkinan terbuka, tidak ada yang tertutup, dan hari ini tidak ada yang sok jago atau merasa lebih baik soal koalisi dan penentuan calon di Pilpres ini. Sehingga, semua pihak harus duduk bersama membahas kondisi negara yang tengah dalam kondisi terpuruk di berbagai sektor.
Untuk potensi pencalonan Prabowo dan Puan sebagai capres dan cawapres, menurutnya, semua ada kemungkinan, tapi juga harus dibicarakan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar, karena Gerindra tidak pernah meninggalkan orang.
“Gerindra tidak pernah ninggal orang. Ya harus disepakati Prabowo, Muhaimin, dan siapa yang ingin bergabung,” tandasnya.
(Nanda Aria)