JAKARTA - Peristiwa G30S PKI yang menewaskan banyak pahlawan ini terjadi di beberapa tempat di Jakarta. Tempat tersebut menjadi tempat bersejarah yang menjadi tempat peninggalan barang dan saksi peristiwa G30S PKI.
Beberapa di antaranya dijadikan sebagai tempat wisata bersejarah yang bisa dikunjungi. Namun, ada juga tempat yang tidak bisa didatangi oleh sembarang orang. Berikut merupakan tempat yang menjadi saksi terjadinya peristiwa G30S PKI di Jakarta.
1. Museum Sasmita Loka Ahmad Yani
Museum Sasmita Loka Ahmad Yani dulunya merupakan rumah dinas pahlawan revolusi Jenderal Anumerta Ahmad Yani yang terletak di Jalan Lembang Nomor 67, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat. Bangunan ini menjadi salah satu tempat pembantaian G30S PKI.
Baca juga: Kisah Tragis Jenderal Pranoto Reksosamodra yang Dituduh Gembong PKI Oleh Soeharto
Ada enam jenderal dan satu kapten yang dibunuh oleh pasukan Tjakrabirawa dengan tuduhan berafiliasi ke PKI. Dari ketujuh perwira tersebut, salah satunya adalah Ahmad Yani yang dibunuh di kediamannya sendiri. Museum Sasmita Loka Ahmad Yani kini menyimpan berbagai barang peninggalan masa lalu, seperti foto, patung, dan koleksi peninggalan Ahmad Yani.
Baca juga: Keturunan PKI Boleh Daftar TNI, DPR Singgung Tragedi Berdarah 30 September 1965
2. Lubang Buaya
Lubang Buaya menjadi lokasi tempat dibuangnya para korban G30S PKI. Tepatnya, mayat dibuang di sumur berdiameter 76 sentimeter dengan kedalaman 12 meter. Sumur tersebut yang menjadi spot utama di Kompleks Memorial Lubang Buaya dan terletak di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Kini Lubang Buaya dijadikan sebagai museum yang dibuka untuk umum dan menjadi tempat wisata bersejarah yang biasanya dikunjungi oleh anak sekolah.
3. Taman Makam Pahlawan Kalibata
Taman Makam Pahlawan yang terletak di Kalibata, Jakarta Selatan menjadi tempat dimakamkannya ketujuh pahlawan peristiwa G30S yang dibuang di Lubang Buaya. Pahlawan tersebut yaitu Jenderal Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen M.T. Haryono, Mayjen D.I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen Katamso, Kapten (Anumerta) Pierre Tendean. Pemakaman yang kini bernama Taman Makam Pahlawan Nasional Utama itu menjadi tempat untuk mengenang jasa para pahlawan.
4. Museum AH Nasution
Museum AH Nasution menjadi saksi bisu tertembaknya Ade Irma Suryani, putri bungsu Jenderal AH Nasution yang ketika itu baru berusia 5 tahun. AH Nasution kala itu mampu meloloskan diri dari sergapan pasukan Tjakrabirawa yang hendak menculiknya. Namun, beberapa hari kemudian, ia harus merelakan anaknya meninggal dunia. Di Museum AH Nasution, yang merupakan bekas rumah AH Nasution, ini terdapat barang-barang pribadi milik Jenderal Nasution seperti buku, pakaian, senjata hingga perabotan. Museum AH Nasution berlokasi di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta Pusat.
5. Makam Ade Irma Suryani Nasution
Makam Ade Irma Suryani Nasution juga menjadi tempat untuk mengenang pedihnya peristiwa G30S. Gadis cilik ini menjadi korban tewas akibat peristiwa G30S PKI. Makamnya terletak di area kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Raya Prapanca, Petogogan Kebayoran Baru. Pada makam Ade Irma terdapat pesan menyentuh dari ayahnya AH Nasution ‘’Anak saja jang tertjinta engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ajahmu.’’
(Fakhrizal Fakhri )