JAKARTA- Ternyata hanya ada 1 orang jenderal bintang 6 di dunia, 8 jenderal bintang lima. Dalam dunia militer, Jenderal Besar atau Jenderal dan Marsekal Bintang Lima menjadi pangkat tertinggi yang dianugerahkan kepada seseorang yang memiliki jasa luar biasa kepada bangsa dan negaranya.
Ternyata hanya ada delapan orang perwira tinggi militer dengan pangkat bintang Lima di seluruh dunia. Yakni, tiga orang diantaranya adalah prajurit TNI, dan lima orang lainnya adalah perwira tinggi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces).
Namun, diketahui hanya ada satu jenderal yang memiliki pangkat bintang enam di dunia. Lantas, siapa saja sosok perwira tinggi militer dengan pangkat tertinggi itu? Untuk mengetahuinya, simak ulasan okezone berikut ini.
Ternyata hanya ada 1 orang Jenderal Bintang 6 di dunia, 8 Jenderal Bintang Lima berikut ulasannya:
1. Jenderal John Joseph Pershing
John Joseph Pershing menjadi satu-satunya perwira tinggi Amerika yang dipromosikan menjadi jenderal pasukan. Pershing yang lahir pada 13 September 1860 ini menyetujui memilih lencana sendiri.
Hanya saja, ia lebih memilih menggunakan empat emas untuk membedakan dirinya dari petugas yang memegang pangkat jenderal dibawahnya yang ditandai dengan empat perak. Jenderal Pershing diketahui membawahi 2 Jenderal bintang lima.
Alhasil Angkatan Darat secara tidak resmi menganggap Pershing sebagai Jenderal bintang enam. Sayangnya, pada 1948 ia meninggal dunia sebelum lencana yang diusulkan dapat dipertimbangkan dan diterima Kongres
2. Jenderal Soedirman
Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman atau yang biasa disebut Jenderal Soedirman merupakan salah satu tokoh besar tanah air. Dilansir dari situs resmi Pusat Sejarah TNI, Soedirman dianugerahi Pangkat Kehormatan Jenderal Besar TNI pada 30 September 1997. Disebutkan, penganugerahan Pangkat Jenderal Berbintang Lima ini adalah sebuah peristiwa yang sangat istimewa. Karena, hanya diberikan kepada prajurit yang sangat berjasa kepada bangsa dan negara.
Soedirman dilantik menjadi Panglima Besar TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dengan pangkat Jenderal oleh presiden Soekarno pada 18 Desember 1945. TKR sendiri kemudian berganti nama menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia) pada 24 Januari 1946.
3. Jenderal H. M. Soeharto
Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto merupakan Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 hingga 1998. Soeharto menjadi pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda.
Jenderal yang lahir di Yogyakarta 8 Juni 1921 ini menerima pangkat kehormatan Jenderal yang dianugerahkan pada tanggal 5 Oktober 1997 saat ulang tahun ABRI yang ke-52 bersamaan dengan Jenderal A.H Nasution dan Jenderal Soedirman.
4. A.H Nasution
Abdul Haris Nasution lahir di Tapanuli Selatan pada 3 Desember 1918. Ia mulai tertarik pada bidang miiliter dan mengikuti pendidikan Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) atau KNIL di Bandung pada 1940-1942.
Nasution juga berperan dalam pembebasan Irian Barat dengan menasionalisasikan perusahaan-perusahaan Belanda sebagai langkah awalnya. Kemudian, Nasution turut menghadapi ofensif PKI dengan menolak beberapa gagasan yang diajukan PKI di berbagai bidang. Diantaranya bidang pers, budaya teritorial dan militer.
Karena kemampuannya yang luar biasa itulah, Nasution mendapat penghargaan dari beberapa universitas. Gelar Doktor diterimanya dari Universitas Padjadajaran dan Universitas Islam Sumatera Utara. Sementara itu, gelar Doktor Causa dalam bidang Politik Ketatanegaraan didapatnya dari Filipina.
Penganugerahan pangkat Jenderal Besar TNI diterimanya pada 30 September 1997 dan tertuang dalam Keppres No.46/ABRI/1997.
5. Douglas MacArthur
Lahir di Arkansas, 26 Januari 1880, Jenderal asal Amerika Serikat ini terkenal karena kiprahnya sebagai Komandan Tertinggi Sekutu dan strateginya yang ciamik saat Perang Dunia II di Front Pasifik. MacArthur juga memimpin pasukan yang dikoordinasikan oleh PBB saat Perang Korea. Dari perang inilah kemudian Korea terbelah menjadi 2, Korea Selatan dan Korea Utara.
Ia juga pernah menjadi Gubernur Akademi AS pada 1919-1922 dan Kepala Staf Angkatan Darat AS pada 21 November 1930-1 Oktober 1935. Ia kemudian mendapat pangkat Marsekal Lapangan dari Angkatan Darat Filipina karena telah membantu berdirinya Angkatan Darat Filipina pada 1935. WGBH Educational Foundation menyebut, Douglas MacArthur telah memenuhi takdirnya untuk menjadi salah satu tokoh besar dalam sejarah.
6.Jenderal Dwight David Eisenhower
Jenderal satu ini pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat AS pada 19 November 1945 sampai 6 Februari 1948. Pria yang juga presiden Amerika Serikat ke-34 ini lahir di Texas, 14 Oktober 1880 dan meninggal di Washington D.C pada 28 Maret 1969.
Dikutip dari berbagai sumber, Eisenhower menyerukan kebijakan moderat yang membuat AS menjadi negara terkuat, terproduktif dan paling berpengaruh di dunia. Ia juga pernah menjadi komandan tertinggi pasukan sekutu di Eropa Barat selama perang dunia II.
Pada Juli 1942, Eisenhower menjadi panglima tertinggi Angkatan Bersenjata dan memimpin beberapa misi seperti Operasi Obor, invasi sekutu ke Afrika Utara pada November 1942 dan berhasil mengakhirinya pada Mei 1943.
7. Soeharto
Sebelum menjadi presiden, Soeharto memimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda. Pangkat terakhir yang ia sandang adalah Mayor Jenderal.
Pada 1 Maret 1949, ia ikut serta dalam serangan umum dan berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam. Di usianya yang ke-41, ia dinaikkan pangkat menjadi Mayor Jenderal dan menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat, merangkap juga sebagai Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar.
Lanjutnya, pada 1962 Soeharto diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad hingga 1965.
8. Omar Nelson Bradley
Omar Nelson Bradley lahir adalah salah satu komandan utama Angkatan Darat Amerika Serikat di Afrika Utara dan Eropa pada Perang Dunia II.
Jenderal yang di Missouri pada 12 Februari 1893 ini seorang Jenderal Angkatan Darat General of the Army dan Jenderal bintang lima terakhir di Amerika Serikat.
Demikian sosok jenderal perwira tertinggi di dunia yang tak banyak orang tahu.
(RIN)
(Rani Hardjanti)