JAKARTA-Perbedaan Kopassus, Kopaska, Denjaka, dan Kopasgat menarik untuk dikulik.Indonesia memiliki pasukan elit yang disegani dunia. Pasukan elite tersebut terdiri dari prajurit Tentara Republik Indonesia (TNI) pilihan yang tergabung dalam beberapa regu khusus.Ada enam regu khusus berasal dari tiga matra, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, yang disegani dunia.
Berikut perbedaan Kopassus, Kopaska, Denjaka, dan Kopasgat dirangkum dari berbagai sumber:
1. Denjaka
Detasemen Jalamangkara (Denjaka) merupakan detasemen penanggulangan teror aspek laut yang berasal dari TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI-AL.
Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan untuk menjadi anggota Denjaka adalah enam bulan.
Dikabarkan, tak banyak prajurit TNI yang bisa lolos dalam pendidikan untuk menjadi anggota Denjaka. Dari ratusan prajurit yang ikut pendidikan, hanya sekira 50 yang terpilih menjadi anggota Denjaka. Sebabnya, anggota Denjaka wajib memiliki IQ tinggi dan harus kuat menjalani latihan keras dan mengancam nyawa.
Detasemen dengan moto Satya Wira Dharma ini dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, 1 anggota Denjaka setara dengan 120 prajurit biasa.
2. Kopaska
Komando Pasukan Katak (Kopaska) merupakan pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut. Kopaska didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya.
Saat ini, Kopaska terbagi menjadi tiga Komando yakni, Satuan Komando Pasukan Katak Armada I di Pondok Dayung, Jakarta Utara; Satuan Komando Pasukan Katak Armada II di Surabaya; dan Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong.
Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia kekapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism.
Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi".
3. Kopassus
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Tugas Kopassus Operasi Militer Perang (OMP) diantaranya Direct Action serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Advance Combat Intelligence (Operasi Inteligen Khusus).
Selain itu, Tugas Kopasus Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya Humanitarian Asistensi (bantuan kemanusiaan), AIRSO (operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan), perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah, SAR Khusus serta Pengamanan VVIP.
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat.
Kemudian, operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya.
4. Kopasgat
Satuan elite milik TNI Angkatan Udara Korpas Pasukan Khas (Korpaskhas) resmi berubah nama menjadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Dengan perkembangan tugas, peran, fungsi, dan eksistensinya, Puspaskhas kemudian kembali mengalami reorganisasi. Hal itu ditandai dengan adanya Keputusan Pangab Nomor Kep/09/VII/1997 tertanggal 7 Juli 1997. Isinya adalah status Puspaskhas ditingkatkan dari Badan Pelaksana Pusat (BPP) menjadi komando utama pembinaan. Sehingga sebutan Puspaskhas berubah menjadi Korps Pasukan Khas (Korpaskhas).
Kesimpulannya perbedaan Kopassus, Kopaska, Denjaka, dan Kopasgat yakni terletak dari tugas masing-masing dan juga semboyan yang dilakukan oleh pasukan elit Indonesia.
(RIN)
(Rani Hardjanti)