JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kembali melakukan rotasi besar-besaran terhadap 130 Perwira Tinggi (Pati) TNI. Mereka dimutasi berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1122/XI/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Perombakan Pati tersebut dilakukan di matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
(Baca juga: Brigjen Novi Helmy, Intelijen Kopassus yang Kini Komandani Pasukan Elite Kostrad)
Salah satu yang mengalami mutasi adalah Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Pangdivif 3 Kostrad. Sebelumnya jenderal bintang satu ini menjabat Kepala Staf Komando Garnisun Tetap (Kaskogartap) I/Jakarta.
Sekadar diketahui, Divisi Infanteri 3/Darpa Cakti Yudha atau Divif 3/Kostrad merupakan satuan di bawah jajaran Kostrad yang memiliki tugas pokok membina kesiapan operasional satuan-satuan tempur di bawah komandonya agar senantiasa siap dihadapkan kepada kemungkinan pelaksanaan tugas pada tingkat strategis.
Divif 3/Kostrad dibentuk berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor 19 Tahun 2018 pada tanggal 9 Mei 2018.
Divisi Infanteri 3 Kostrad sebagai Komando Utama Pembinaan berkedudukan langsung di bawah Pangkostrad, sedangkan sebagai Komando Utama Operasional Divisi Infanteri 3 Kostrad berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI.
Okezone mengulas profil Novi Helmy yang banyak malang melintang di Korps Baret Merah Kopassus. Brigjen TNI Novi merupakan Arbituren Akademi Militer (Akmil) 1993. Pria kelahiran Bangkalan, Madura, 50 tahun silam itu memiliki segudang pengalaman dalam operasi baik di dalam maupun di luar negeri.
Novi pernah ditugaskan dalam operasi di Timor Timur pada tahun 1996 silam. Pada tahun 1999, dia juga ikut serta dalam operasi Tribuana bersama satuan Kopassus.