UKRAINA - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Selasa (29/22/2022) agar tidak memberi sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina. Dia mencela aliansi tersebut sebagai "entitas kriminal" karena mengirimkan senjata ke apa yang disebutnya "rezim ekstremis".
Medvedev, yang pernah menyebut dirinya sebagai modernisasi liberal sebagai presiden dari 2008 hingga 2012, terus muncul sebagai salah satu pendukung perang Rusia yang paling hawkish di Ukraina. Dia mem-posting kecaman pedas terhadap Barat di saluran media sosialnya.
 Baca juga: Mantan Presiden Rusia: Setiap Gangguan NATO di Krimea Bisa Picu Perang Dunia III
“Jika, seperti yang diisyaratkan oleh (Sekretaris Jenderal NATO Jens) Stoltenberg, NATO akan memasok sistem Patriot kepada kaum fanatik Ukraina bersama dengan personel NATO, mereka akan segera menjadi target sah angkatan bersenjata kami,” tulisnya di aplikasi pesan Telegram, dikutip Reuters.
 Pesan Medvedev ini tidak jelas apakah dia merujuk pada sistem Patriot, pasukan Ukraina atau personel NATO yang menjadi target.
"Dunia yang beradab tidak membutuhkan organisasi ini. Ia harus bertaubat kepada kemanusiaan dan dibubarkan sebagai entitas kriminal," tulisnya di postingan sebelumnya.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News