LONDON – Iran telah mengeksekusi mantan wakil menteri pertahanannya, warga negara Inggris-Iran Alireza Akbari atas tuduhan kegiatan mata-mata untuk Inggris. Eksekusi itu dilaporkan oleh kantor berita kehakiman Iran, Mizan, tanpa menyebutkan kapan hukuman tersebut dijalankan .
Akbari, (61), yang merupakan seorang mantan kolonel Garda Revolusi Iran, ditangkap pada 2019 setelah kembali ke Iran dari Inggris. Akbari mengatakan bahwa dia kembali ke Iran atas permintaan seorang diplomat senior negara Islam itu.
Menurut keterangan dalam video yang ditayangkan oleh kantor berita negara Iran IRNA pada Kamis, (12/1/2023) Akbari pindah ke Inggris setelah ditahan sebentar dan dibebaskan dengan jaminan pada 2008. Reuters tidak dapat memverifikasi apakah Akbari telah pindah ke Inggris pada 2008, atau kapan dia kembali ke Iran dari Inggris.
Dalam rekaman audio yang konon dari Akbari dan disiarkan oleh BBC Persia Akbari mengatakan bahwa otoritas keamanan menekan hakim untuk mengeluarkan hukuman yang memberikan hukuman mati terhadapnya.
"Pengadilan setuju untuk membebaskan saya dengan jaminan rendah tetapi Kementerian Intelijen menghentikannya. Mahkamah Agung menolak hukuman mati, tetapi Kementerian Intelijen memaksakan kehendaknya dengan mengancam hakim," kata Akbari dalam rekaman tersebut.
BACA JUGA:Â Inggris Kecam Eksekusi Mati Terhadap 2 Pengunjuk Rasa Iran
Akbari juga mengatakan bahwa dia mengakui tuduhan terhadapnya setelah disiksa secara ekstensif selama ribuan jam sejak penangkapannya.
"Dengan lebih dari 3.500 jam penyiksaan, obat-obatan psikedelik, dan metode tekanan fisiologis dan psikologis, mereka mengambil surat wasiat saya. Mereka membawa saya ke ambang kegilaan...dan memaksa saya untuk membuat pengakuan palsu dengan kekuatan senjata dan ancaman pembunuhan," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News