Share

Ganjar Ajak Pelajar Cegah Paham Radikalisme dan Bullying

Eka Setiawan , MNC Portal · Kamis 26 Januari 2023 21:41 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 26 512 2753861 ganjar-ajak-pelajar-cegah-paham-radikalisme-dan-bullying-yIt1t6BnDY.jpg Ganjar Pranowo/ Pemprov Jateng

WONOGORI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajar siswa-siswi di SMK Negeri 2 Wonogiri dengan mengambil tema 'Peningkatan Karakter dalam Rangka Penanggulangan Bullying, Intoleransi dan Radikalisme', Kamis (26/1/2022).

(Baca juga: 'Ganjar Pranowo Presiden', Teriakan Kader PDIP dalam Acara HUT Partai)

Di hadapan ratusan murid SMK Negeri 2 Wonogiri, Program Gubernur Mengajar yang diinisiasi leh Ganjar menekankan peran institusi pendidikan dalam pencegahan penyebaran paham-paham radikalisme yang rawan disusupi terhadap anak-anak usia sekolah.

"Ini kembali kegiatan Gubernur Mengajar kita hidupkan karena pandemi yang sudah mulai berkurang, antusias anak-anak juga sangat tinggi. Tadi pertanyaannya menarik, bagaimana mencegah radikalisme, bagaimana agar kita tidak tertular, bagaimana membentengi diri," kata Ganjar.

Menurutnya, tindakan pencegahan penyebaran paham radikalisme di bangku sekolah dapat dilakukan, baik dengan cara memberikan murid materi pembelajaran secara langsung, maupun dengan praktik tentang toleransi.

Diketahui, Pemprov Jawa Tengah sendiri telah meneken kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), untuk melakukan kegiatan penyuluhan terkait pencegahan penyebaran paham radikalisme.

Selain itu, Ganjar juga membuka Pusat Pelayanan Cegah Terorisme yang dapat diakses secara terbuka oleh seluruh masyarakat Jawa Tengah jika menemukan potensi paham-paham radikalisme.

"Saya haqqul yaqin, ini (pencegahan penyebaran radikalisme) proses dari pembelajaran yang membuat karakter mereka lebih baik," ungkap mantan anggota DPR RI itu.

Selain menyampaikan pencegahan paham radikalisme, kepada para murid dan tenaga pengajar, Ganjar juga menekankan pentingnya menghilangkan kasus bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.

Ganjar menegaskan, siswa-siswi harus diajari lebih mendalam lagi tentang rasa saling mengasihi dan rasa saling menghormati antar satu murid dengan murid lainnya.

Oleh karena itu, dia meminta budaya senioritas di sekolah dihilangkan. Pasalnya, kata Ganjar, kebanyakan kasus bullying yang terjadi lantaran dilatarbelakangi faktor senioritas dan tidak bisa menerima perbedaan pendapat antar para murid.

Ganjar juga mendorong pihak sekolah agar mampu menjadi tempat menempuh pendidikan sekaligus menjadi tempat bernaung para siswa dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan.

Follow Berita Okezone di Google News

"Di SMK 2 Negeri Wonogiri ini anak-anak kita dorong agar anak-anak SMK lebih menyiapkan dirinya ke depan. Sekaligus bagaimana mereka senang bersekolah dan saling menghormati antar murid dengan guru atau murid dengan murid," jelas Ganjar.

Ganjar juga mengungkapkan, SMK Negeri 2 Wonogiri merupakan salah satu sekolah perpaduan unggulan antara sekolah vokasi dan sekolah gratis SMK Jateng yang menjadi program andalan Ganjar untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak kurang mampu.

Diharapkan, dengan adanya sekolah perpaduan dengan SMK Jateng itu, semakin banyak anak kurang mampu yang dapat menikmati fasilitas pendidikan gratis yang diberikan Pemprov Jawa Tengah.

"Kita juga menyiapkan mereka karena sekolah ini bundling, jadi ada sekolah yang jalur khusus, ada yang kurang mampu dan ini ekstensi dari SMK Jateng yang gratis, sehingga ini kita padukan sekarang meskipun tidak boarding school," tutur Ganjar.

"Kita harapkan banyak teman-teman dari keluarga tidak mampu bisa mengakses bantuan dan tentu saja bantuan-bantuan yang diberikan kepada mereka, agar mereka dapat akses lebih layak dan yang tidak mampu bisa menjadi bagian yang pakai fasilitas itu," tutup Ganjar.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini