Share

Ribuan Warga Jabar Pilih Kerja Jadi Perawat Lansia di Taiwan karena Tergiur Gaji Rp10 Juta

Agung Bakti Sarasa, MNC Portal · Senin 30 Januari 2023 16:10 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 30 525 2755755 ribuan-warga-jabar-pilih-kerja-jadi-perawat-lansia-di-taiwan-karena-tergiur-gaji-rp10-juta-GyRIqexKxf.JPG Ilustrasi/Foto: Istimewa

 

BANDUNG - Ribuan warga Jawa Barat terbang ke Taiwan untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) hingga perawat warga lanjut usia (lansia) lantaran tergiur gaji yang tinggi.

Berdasarkan catatan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jabar, selama tahun 2022, sebanyak 10.318 warga Jabar yang didominasi oleh ibu-ibu berangkat ke Taiwan.

 BACA JUGA: Kasus Mobil Audi A6 Tabrak Mahasiswi Ditangani Polres Cianjur

"10.318 orang berangkat ke Taiwan selama tahun 2022," kata Kepala BP3MI Jabar, Kombes Erwin Rachmat di Bandung, Senin (30/1/2023).

Diakui Erwin, Taiwan menjadi negara primadona bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jabar. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai ART dan perawat lansia.

 BACA JUGA:Polisi: Sedan Audi Penabrak Mahasiswi Bukan Iring-iringan Patwal

Menurut Erwin, tingginya minta warga Jabar bekerja di Taiwan dikarenakan gaji yang mereka terima cukup besar mencapai Rp10 juta per bulan. Selain itu, syarat bekerja di Taiwan pun cukup mudah.

"Rp10 juta untuk jadi asisten rumah tangga, makan dan (kebutuhan) lainnya juga ditanggung," ucap dia.

Tidak hanya itu, lanjut Erwin, para PMI di Taiwan pun jarang mengalami perlakuan tak menyenangkan dari majikannya. Hal itulah yang menjadi daya tarik lain selain upah yang cukup besar.

"Mereka yang berangkat ke Taiwan itu juga resmi," katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih lanjut Erwin mengatakan, berdasarkan data yang diantonginkya, daerah yang paling sering memberangkatkan PMI di Jabar yakni Kabupaten Indramayu.

Selama tahun 2022, sebanyak 6.982 PMI asal Indramayu diberangkatkan ke berbagai negara. Selain Taiwan, negara tujuan utama lainnya yakni Timur Tengah seperti Arab Saudi.

"Indramayu ranking pertama, kabupaten paling besar menempatkan pekerja migran," imbuh Erwin.

Khusus negara tujuan Arab Saudi, sambung Erwin, para PMI juga tergiur karena berharap dapat sekaligus menunaikan ibadah umrah, bahkan haji secara gratis. Padahal, belum tentu para pekerja migran itu bakal ditempatkan di Arab Saudi.

Meski begitu, Erwin juga mengakui bahwa PMI asal Indramayu paling banyak mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari majikannya. Biasanya, mereka berangkat ke negara tujuan tanpa melalui jalur resmi.

"Mudahnya mengakses media sosial membuat mereka akhirnya terjebak di situ. Mereka terjebak iming-iming gaji tinggi lalu prosesnya cepat," tandas Erwin.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini