YOGYAKARTA - Pendiri sekaligus pemimpin Pondok Pesantren (ponpes) Transpuan Al-Fatah Yogyakarta, Shinta Ratri dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (01/02/2023). Informasi yang berhasil diperoleh, Shinta meninggal karena terkena serangan jantung.
Sebelum meninggal dunia, Shinta yang juga dikenal sebagai aktivitas HAM dan pionir transgender muslim di Indonesia itu sempat menjalani perawatan di RSUD Wirosaban. Informasi dari dokter, beliau meninggal.
"Ibu Shinta Ratri telah meninggal dunia tadi pagi di RSUD Wirosaban. karena serangan jantung," tulis Ponpes Al Fatah seperti dikutip dari akun media sosialnya, Rabu (01/02/2023).
Selanjutnya, jenazah Shinta disemayamkan di rumah orangtuanya di Jagalan, Kotagede. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada pukul 14.00 WIB siang ini.
Shinta meninggal pada usianya yang ke 60 tahun. Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai tokoh waria berpengaruh yang pernah menerima sejumlah penghargaan. Salah satu yang pernah diterima adalah penghargaan dari Front Line Defenders, sebuah organisasi perlindungan pembela HAM yang berbasis di Irlandia pada tahun 2019 lalu.
Penghargaan tersebut diberikan kepada para pembela HAM beresiko tinggi yang mengalami kekerasan. Selain itu, Shinta juga dikenal sebagai salah satu pendiri Ponpes waria, Al-Fatah pada tahun 2014 silam di rumahnya, Kotagede.
Follow Berita Okezone di Google News
(kha)
