MAKASSAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri acara "Kelana Nusantara" yang berlangsung di Roemah Lamdoek, Makassar, Minggu (12/2/2023).
Sandiaga mendorong pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di kota Makassar bersama pemerintah setempat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dengan menetapkan salah satu dari 17 subsektor ekraf yang diunggulkan.
Nantinya, subsektor ekraf itu dapat dikembangkan secara intensif melalui program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia. Sehingga target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas dapat terealisasi.
Sandiaga mengatakan, Kota Makassar yang dikenal dengan Masjid 99 Kubah memiliki potensi ekonomi kreatif yang sangat prospektif untuk dikembangkan. Salah satunya kuliner.
Belum lama ini Makassar meluncurkan tagline baru "Makassar Kota Makan Enak", mengingat banyaknya kuliner khas Makassar yang sering kali memanjakan lidah para wisatawan. Misalnya Coto Makassar, Konro, Jalangkote, hingga Pallubasa. Makassar juga memiliki festival seni pertunjukkan dan budaya tahunan terbesar "F8 Makassar".
 Baca juga: Bangkitkan Parekraf, Sandiaga Kebut Pembangunan Poltekpar Solo Raya dan Manado
Untuk itulah, Menparekraf mendorong Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif memetakan subsektor mana yang akan menjadi unggulan melalui proses Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Dengan begitu, Makassar nantinya bisa dinobatkan sebagai Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.
"Sepertinya Makassar sudah siap mengikuti proses uji petik. Ini perlu dilakukan mengingat ekonomi kreatif adalah pendongkrak dan lokomotif kebangkitan ekonomi kita. Utamanya dalam memenuhi target pencapaian lapangan kerja sebanyak 4,4 juta di tahun 2024," ucap Sandiaga.
Menparekraf juga mendorong pelaku ekraf yang ada di Makassar untuk dapat bergabung dalam e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP). Sehingga mereka dapat memperluas peluang usaha.
"Karena kalau sudah masuk E-Katalog Lokal, pemerintah bisa langsung membeli tanpa harus melakukan penunjukkan melalui manual. Jadi ini adalah program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu," lanjutnya.
Kehadiran Kelana Nusantara di Makassar sendiri sebagai upaya Kemenparekraf/Baparekraf mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Makassar serta membangun jejaring yang lebih kuat antara sesama pelaku ekonomi kreatif, pemerintah kota, dan pemerintah pusat.
Follow Berita Okezone di Google News