Share

Fakta Unik Seputar Asal-usul Keberadaan Kampung Bali di China

Persma, Presma · Senin 06 Maret 2023 17:01 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 06 244 2776335 fakta-unik-seputar-asal-usul-keberadaan-kampung-bali-di-china-lIWD4brZmR.jpg Kampung Bali Nansan, China (Foto: Tangkapan layar media sosial/Channel Ada Yang Baru)

JAKARTA - Di China, tepatnya di Kota Guangzhou, Provinsi Fujian, terdapat sebuah kampung yang sangat unik, yaitu Kampung Bali Nansan. Seperti namanya, kampung ini sangat kental dengan nuansa Bali, Indonesia. 

Saat melewati ke kampung ini, para pengunjung akan disambut dengan Gapura berarsitektur Bali semacam Candi Bentar yang bertuliskan “Selamat Datang ke Kampung Bali”.

Ya, gapura ini benar-benar dituliskan dalam bahasa Indonesia. Cukup unik bukan, lalu bagaimana bisa hal ini terjadi di negeri tirai bambu?

Dirangkum dari berbagai sumber, Kampung Bali Nansan semula terbentuk sekitar tahun 1961. Saat itu, para warga negara asli china yang bermukim di Bali memutuskan untuk kembali ke kampung halaman mereka di China.

Mereka memutuskan kembali pulang ke China, salah satunya sebagai dampak akibat kebijakan Presiden Soekarno yang saat itu melarang warga negara asing untuk mendirikan usaha di pedesaan. Pelarangan itu dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1959.

Beruntungnya, pemerintah China menyambut kedatangan warga asli China sepulang perantauannya dari Bali dengan tangan terbuka. Oleh pemerintah setempat, setidaknya 500 hingga 600 pria dan wanita etnis Tionghoa yang kelelahan dan tidak memiliki uang ditampung di Nansan.

Follow Berita Okezone di Google News

Setiap keluarga dengan taraf ekonomi mampu juga diberikan tanah seluas 120 meter persegi agar dapat membangun rumahnya sendiri di atas tanah.

Sedangkan, bagi mereka yang tidak mampu membangun rumah, disediakan pula apartemen seluas 90 meter persegi dengan harga miring yang seharusnya seharga 6.000 hingga 8.000 Yuan per meter persegi, hanya diminta membayar sejumlah 688 Yuan per meter persegi.

Di samping itu, bagi keluarga yang tergolong sangat miskin pun diizinkan mendiami apartemen tersebut secara gratis.

Dalam kesehariannya, sebagian masyarakat kampung Bali masih fasih berbahasa Indonesia dan Bali.

Masyarakat Kampung Bali juga masih melestarikan sebagian kebiasaan bernuansa Bali, seperti mengadakan pertunjukan tari-tarian Bali, seperti Legong, dan membuat babi guling khas Pulau Dewata.

Penulis: Rohmah Febriyanti/Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini