Share

Polisi Temukan Dua Titik Ledakan Petasan di Malang, Letusan Berdaya Rendah

Avirista Midaada, Okezone · Minggu 12 Maret 2023 15:22 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 12 519 2779724 polisi-temukan-dua-titik-ledakan-petasan-di-malang-letusan-berdaya-rendah-AFUZOZGv26.jpg Ledakan diduga petasan terjadi di Malang. (Foto: Avirista Midaada)

MALANG - Polisi menemukan dua titik ledakan diduga dari petasan di Dusun Pulosari RT 7 RW 11, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Ledakan petasan yang terjadi pada Sabtu 11 Maret 2023 malam itu menewaskan satu orang.

Dua titik itu berasal dari rumah yang dihuni oleh terduga pelaku pembuat petasan bernama Ahmad Hasan Rifai (18) di Dusun Pulosari RT 7 RW 11, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.

"Ada dua titik ledakan, untuk saat ini mengapa bisa sampai meledak masih diteliti pada labfor," kata Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin, ditemui usai olah TKP pada Minggu (12/3/2023) siang.

Dua titik ledakan itu, lanjut Oskar, memiliki diameter yang berbeda. Di titik pertama yang ditemukan polisi memiliki diameter kurang lebih 50 sentimeter dengan kedalaman 11 sentimeter. Sementara pada titik kedua, memiliki kedalaman 11,5 sentimeter dengan diameter 49 centimeter.

Menurutnya, petugas yang melakukan olah TKP tersebut juga menemukan empat kantong yang diduga berisi serbuk bahan baku pembuatan petasan. Masing-masing kantong diperkirakan berisi 500 gram bubuk yang disebutkan memiliki daya ledak rendah.

"Untuk serbuknya yang kita temukan ada empat kantong. Diperkirakan kurang lebih 2 kilogram, per kantong 500 gram, jenisnya low eksplosif (berdaya ledak rendah). Ada dua jenis bubuk, untuk teknisnya masih menunggu hasil labfor," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan sejumlah keterangan saksi mata di lokasi kejadian, korban meninggal dunia bernama Hasan (18) merupakan peracik petasan. Polisi juga menemukan buku catatan pembuatan petasan milik korban.

"Berdasarkan keterangan saksi yang pada saat itu ada di lokasi, dugaan sementara korban tersebut merupakan peracik. Kami juga menemukan catatan pembuatan petasan itu," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, masih berdasarkan keterangan para saksi tersebut, petasan yang diproduksi oleh korban tersebut tidak diperjualbelikan. Namun, dipergunakan sendiri pada saat Ramadhan atau saat puasa.

"Berdasarkan keterangan, setiap tahun korban membuat petasan, itu digunakan sendiri dan masyarakat yang berada di lingkungan sini. Jadi Tidak diperjualbelikan," tuturnya.

Kini polisi masih mendalami dugaan berapa lama korban telah menjalankan pembuatan petasan ini, termasuk nantinya mengecek sejumlah barang bukti yang didapat dari lokasi kejadian.

Follow Berita Okezone di Google News

"Penyampaian keterangan setiap tahun nanti kita akan dalami sejak kapan. Kita dalami, termasuk barang bukti yang kita amankan, kita akan periksa di laboratorium," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, ledakan diduga berasal petasan di rumah yang dihuni oleh Ahmad Hasan Rifai. Ledakan terjadi sekitar pukul 18.50 WIB di Dusun Pulosari RT 7 RW 11, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.

Akibat peristiwa ini satu orang meninggal dunia yakni Hasan (18) dan dua orang lainnya luka-luka yakni Riski Abdullah (14) dan Sarifuddin (11), kakak beradik yang tinggal beda rumah dengan Hasan. Riski kini dirujuk ke RSUD Pare Kediri untuk perawatan lebih insentif, sedangkan Sarifuddin sebagaimana informasi yang dihimpun telah diizinkan pulang.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini