Share

Setelah 3 Tahun, China Kembali Buka Penuh Perbatasannya untuk Pelancong Asing

Rahman Asmardika, Okezone · Selasa 14 Maret 2023 15:14 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 14 18 2780941 setelah-3-tahun-china-kembali-buka-penuh-perbatasannya-untuk-pelancong-asing-SlsDCrilwD.jpg Foto: Reuters.

BEIJING - China akan membuka kembali perbatasannya untuk turis asing untuk pertama kalinya dalam tiga tahun sejak pandemi COVID-19 merebak dengan mengizinkan semua kategori visa dikeluarkan mulai Rabu, (15/3/2023).

Penghapusan tindakan kontrol lintas batas terakhir, yang diberlakukan untuk menjaga dari COVID-19 ini, dilakukan setelah pihak berwenang bulan lalu menyatakan kemenangan atas virus tersebut.

Orang dalam industri pariwisata tidak mengharapkan masuknya pengunjung secara besar-besaran dalam jangka pendek atau peningkatan ekonomi yang signifikan. Pada 2019, penerimaan pariwisata internasional hanya menyumbang 0,9% dari produk domestik bruto China.

Tetapi dimulainya kembali penerbitan visa untuk turis menandai dorongan yang lebih luas dari Beijing untuk menormalkan perjalanan dua arah antara China dan dunia, setelah Negeri Tirai Bambu mencabut imbauannya kepada warga negara untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri pada Januari.

Diwartakan Reuters, daerah-daerah di China yang tidak memerlukan visa sebelum pandemi akan kembali bebas visa, kata kementerian luar negeri pada Selasa, (14/3/2023). Ini akan mencakup pulau wisata selatan Hainan, tujuan favorit lama di antara orang Rusia, serta kapal pesiar yang melewati pelabuhan Shanghai.

Entri bebas visa untuk orang asing dari Hong Kong dan Makau ke provinsi paling makmur di China, Guangdong, juga akan dilanjutkan. Ini khususnya akan menguntungkan bagi hotel kelas atas yang populer di kalangan pelancong bisnis internasional.

Follow Berita Okezone di Google News

Meski beberapa acara di China akan terbuka untuk pengunjung asing, seperti China Development Forum di Beijing akhir bulan ini dan Asian Games pada September, calon pengunjung kemungkinan tidak langsung datang secara berbondong-bondong.

Pandangan yang tidak menguntungkan tentang China di antara negara-negara demokrasi barat telah mengeras karena kekhawatiran atas hak asasi manusia dan kebijakan luar negeri Beijing yang agresif, serta kecurigaan seputar penanganan COVID-19, sebuah survei global oleh Pew Research Center menunjukkan pada September.

Dalam pelonggaran kontrol lebih lanjut pada pariwisata, China menambahkan 40 negara lagi ke daftarnya yang mengizinkan tur kelompok, sehingga jumlah negara menjadi 60.

Namun daftar tersebut masih mengecualikan Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat (AS).

Pada 2022, hanya 115,7 juta perjalanan lintas batas yang dilakukan masuk dan keluar China, dengan jumlah orang asing mencapai sekitar 4,5 juta. Sebaliknya, China mencatat 670 juta keseluruhan perjalanan pada 2019 sebelum kedatangan COVID, dengan orang asing mencapai 97,7 juta.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini