Share

Kerusuhan Pecah di Paris Setelah Pemerintah Loloskan UU Reformasi Pensiun

Rahman Asmardika, Okezone · Jum'at 17 Maret 2023 10:37 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 17 18 2782759 kerusuhan-pecah-di-paris-setelah-pemerintah-loloskan-uu-reformasi-pensiun-5GmHfoOGOQ.jpg Demonstrasi memperotes undang-undang reformasi pensiun di Nantes, Prancis, 16 Maret 2023. (Foto: Reuters)

PARIS - Polisi Prancis menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa di Place de la Concorde di Paris, di mana sekira 7.000 orang berdemonstrasi menentang perubahan pensiun pemerintah dalam unjuk rasa spontan dan tidak direncanakan.

Petugas terlihat menggunakan gas air mata dan menyerbu untuk membubarkan massa, dengan beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi. Para perusuh juga membakar dan memblokir jalan-jalan di seluruh ibu kota Prancis, ketika kelompok pengunjuk rasa yang mengenakan masker bentrok dengan polisi anti huru hara.

Di beberapa kota Prancis lainnya, termasuk Marseille juga terjadi protes spontan menentang reformasi, demikian diwartakan Reuters. 

Demonstrasi di Paris terjadi di seberang sungai Seine, yang berseberangan dari gedung parlemen, di mana Perdana Menteri Elisabeth Borne pada Kamis, (17/3/2023) pagi mengumumkan pemerintahnya akan mendorong reformasi menggunakan klausul konstitusi khusus, karena pemerintah minoritasnya tidak bisa mendapatkan dukungan yang diperlukan dari partai oposisi konservatif Les Republicains.

Serikat pekerja Prancis menyerukan satu hari lagi pemogokan dan aksi menentang reformasi pada Kamis, 23 Maret.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar pemilih menentang reformasi pensiun, seperti halnya serikat pekerja. Serikat mengatakan ada cara lain untuk menyeimbangkan anggaran pensiun, termasuk mengenakan pajak lebih banyak kepada orang kaya.

Follow Berita Okezone di Google News

Langkah pemerintah Presiden Emmanuel Macron yang menggunakan prosedur khusus, yang disebut prosedur 49.3, untuk mendorong rancangan undang-undang reformasi pensiun itu melewati Majelis Nasional tanpa pemungutan suara pada Kamis, (16/3/2023) kemungkinan akan semakin membuat marah serikat pekerja, pengunjuk rasa, dan partai oposisi sayap kiri, yang mengatakan perbaikan pensiun tidak adil dan tidak perlu.

Ketua Partai Sosialis Olivier Faure mengatakan kepada Reuters pada Kamis pagi bahwa langkah seperti itu dapat memicu "kemarahan yang tak terkendali" setelah berminggu-minggu pemogokan dan protes yang melanda produksi listrik, memblokir beberapa pengiriman dari kilang dan melihat sampah menumpuk di jalan-jalan Paris.

"Kami bertekad seperti biasa," kata anggota serikat CGT Christophe Jouanneau di sebuah kilang yang mogok di kota Donges, Prancis barat. "Mulai minggu depan, kami akan mempersiapkan semuanya."

Partai oposisi mengatakan mereka akan meminta mosi tidak percaya pada pemerintah, yang akan dilakukan pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang, kemungkinan pada Senin, (20/3/2023).

Namun, mosi itu kemungkinan tidak akan disahkan karena sebagian besar anggota parlemen konservatif tidak diharapkan untuk mendukungnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini