Share

Diserang dengan Yogurt karena Tak Memakai Hijab, 2 Perempuan Iran Ditangkap

Rahman Asmardika, Okezone · Minggu 02 April 2023 11:54 WIB
https: img.okezone.com content 2023 04 02 18 2791671 diserang-dengan-yogurt-karena-tak-memakai-hijab-2-perempuan-iran-ditangkap-eaem385nmu.jpg Foto: Tangkapan layar/BBC.

TEHERAN - Dua wanita telah ditangkap di Iran setelah diserang dengan yoghurt, diduga karena tidak mengenakan hijab dan menutupi rambut mereka di tempat umum.

Dalam video yang menjadi viral, dua pelanggan wanita didekati oleh pria tersebut, yang mulai berbicara dengan mereka. Dia kemudian mengambil apa yang tampak seperti bak berisi yoghurt dari rak dan dengan marah melemparkannya ke atas kepala mereka.

Pengadilan Iran mengatakan kedua wanita itu telah ditahan karena memperlihatkan rambut mereka, yang merupakan tindakan ilegal di Iran.

Pria itu juga telah ditangkap karena mengganggu ketertiban umum, tambah pengadilan sebagaimana dilansir BBC.

Penangkapan itu menyusul protes berbulan-bulan di negara itu menuntut diakhirinya kewajiban mengenakan hijab.

Rekaman itu menunjukkan para wanita di toko, menunggu untuk dilayani oleh seorang anggota staf. Seorang pria yang terlihat lewat kemudian masuk untuk menghadapi mereka.

Setelah dia berbicara, dia berulang kali menyerang mereka dengan yoghurt. Penyerang kemudian didorong keluar dari toko oleh penjaga toko.

Follow Berita Okezone di Google News

Surat perintah penangkapan dikeluarkan dan ketiganya kemudian ditangkap, lapor kantor berita pengadilan Mizan.

Ditambahkan bahwa "pemberitahuan yang diperlukan" telah dikeluarkan kepada pemilik toko untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum.

Tidak mengenakan jilbab di depan umum adalah ilegal bagi perempuan di Iran, namun di kota-kota besar, banyak orang yang berjalan-jalan tanpa hijab meskipun ada aturannya.

Kemarahan dan frustrasi terhadap hukum telah mendorong perbedaan pendapat dalam masyarakat Iran.

Protes menyebar di seluruh Republik Islam pada September setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang ditahan oleh polisi moralitas di Teheran karena diduga mengenakan jilbabnya "secara tidak benar". Protes melebar, tapi tetap mengakar pada isu hijab.

Ribuan telah ditangkap dan empat pengunjuk rasa telah dieksekusi sejak Desember. Tetapi pihak berwenang tidak menunjukkan tanda-tanda mengalah.

Seorang anggota parlemen Iran garis keras, Hossein Ali Haji Deligani, telah mengeluarkan ultimatum kepada pengadilan untuk mengambil langkah-langkah guna menghentikan pelanggaran aturan dalam 48 jam ke depan.

Dan pada Sabtu, (1/4/2023) Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan kembali bahwa wanita Iran harus mengenakan jilbab sebagai "kebutuhan agama".

"Hijab adalah masalah hukum dan wajib mematuhinya," katanya dalam kutipan yang dikutip oleh kantor berita AFP.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini