Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Tokoh yang Terlibat dalam Supersemar

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Rabu, 05 April 2023 |04:41 WIB
5 Tokoh yang Terlibat dalam Supersemar
Sukarno dan Suharto. (Ist)
A
A
A

SUPERSEMAR (Surat Perintah Sebelas Maret) adalah surat yang berisi instruksi Presiden Soekarno kepada Soeharto yang kala itu menjabat Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban atau Pangkopkamtib.

Berdasarkan Supersemar, untuk mengatasi situasi dan kondisi yang tidak stabil, Soeharto mengambil tindakan yang dianggap perlu usai terjadinya peristiwa G30S PKI.

Bukan hanya Soekarno dan Soeharto yang menjadi tokoh utama dalam Supersemar, melainkan terdapat juga tokoh-tokoh lain yang terlibat dalam Supersemar. Berikut daftar nama beserta perannya masing-masing, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (5/4/2023) :

1. Brigjen M Jusuf

Brigjen M Jusuf merupakan salah satu jajaran menteri pada Kabinet Dwikora di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Saat itu, ia menjabat sebagai Menteri Perindustrian Dasar sekaligus sebagai perwira tinggi TNI AD, yang tentunya memiliki kedekatan khusus dengan Presiden Soekarno dan juga Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat kala itu.

Dalam Supersemar ini, M Jusuf berperan sebagai salah satu saksi mata lahirnya Supersemar. Ia ikut merumuskan isi Supersemar kemudian menerima surat itu dari Presiden Soekarno dan akan diserahkan kepada Soeharto. Supersemar itu ia terima usai pertemuannya dengan Presiden Soekarno di Istana Bogor.

2. Brigjen Amirmachmud

Peran Brigjen Amirmachmud dalam Supersemar ini ialah sebagai saksi dalam penandatanganan Supersemar yang dilakukan di Ruang Tengah Paviliun Istana Bogor. Ketika itu, Brigjen Amirmachmud adalah Panglima Kodam Jaya Jakarta yang diundang oleh Soekarno untuk datang ke rapat kabinet pada 11 Maret 1996.

Usai rapat kabinet, tepatnya pada sore harinya, ia kembali menemui Presiden Soekarno bersama dengan dua orang lainnya yakni Brigjen M Jusuf dan Mayjen Basuki Rachmat di Istana Bogor, sekaligus menyaksikan penandatangan Supersemar tersebut.

3. Mayjen Basuki Rachmat

Memiliki peran yang sama seperti perwira TNI AD lainnya yakni Brigjen M Jusuf dan Brigjen Amirmachmud. Mayjen Basuki Rachmat bersama dengan kedua perwira TNI AD itu dikabarkan berhasil meyakinkan Presiden Soekarno untuk membuat Surat Perintah Sebelas Maret kepada Soeharto.

Saat itu, Mayjen Basuki Rachmat merupakan menjabat Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi RI sekaligus sebagai orang tertua di antara kedua jenderal lainnya yang ikut menghadap Presiden Soekarno.

4. Brigjen Mohammad Sabur

Ia merupakan Komandan Resimen Tjakrabirawa yang memang memiliki kedekatan khusus dengan Presiden Soekarno. Pada saat perumusan isi Supersemar di Istana Bogor bersama dengan ketiga jenderal, Brigjen Sabur juga turut serta dalam ruangan itu.

Ia juga yang memerintah bawahannya, Letkol Ali Ebram, untuk membawa mesin ketik dan mengetik naskah dari isi Supersemar. Bahkan ia juga yang membawa salinan pertama kertas yang berisi Surat Perintah Sebelas Maret.

5. Letkol Ali Ebram

Ali Ebram adalah orang yang mengetik isi dari Supersemar menggunakan mesin tik dan kertas berkop kepresidenan, yang sebelumnya sudah diperintahkan oleh Brigjen Sabur untuk dibawa. Ia yang mengetik setiap kalimat yang diucapkan oleh Presiden Soekarno.

Surat itu diketik menggunakan kertas karbon, kemudian hasil asli yang telah diketik olehnya diserahkan kepada Presiden Soekarno. Setelah itu, surat tersebut dibawa oleh tiga jenderal untuk diserahkan kepada Soeharto. (Diolah dari sumber/Litbang MPI/Syaula Aida Rizqiyah)

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement