AMBON - Perlu dilakukan uji sampel dan penelitian penyebab kematian duyung atau dugong yang ditemukan terdampar di pesisir pantai Pasar Minggu Kota Ambon, Maluku.
"Tentang bangkai duyung yang ditemukan jauh dari lokasi laut lepas. Ini menunjukkan belum banyak warga yang mengenal duyung atau dugong," ujar peneliti mamalia laut BRIN Ambon, Sekar Mira, dilansir dari Antara, Selasa (23/5/2023).
Sekar Mita mengatakan, makhluk tersebut umum dijumpai dari subtidal hingga intertidal, sehingga sangat wajar duyung terlihat di perairan laut dangkal. "Yang tidak wajar itu, ya mengapa sampai bisa mati dan terdampar," katanya.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan proyek penelitiannya yang dilakukan pada 2016-2019 dapat disimpulkan hampir seluruh pesisir di Indonesia merupakan habitat duyung.
"Hal ini diketahui dari berbagai laporan pengamatan atau perjumpaan, keterdamparan, maupun keterjeratan mamalia laut tersebut," kata dia.
Penelitian yang dilakukan oleh Peneliti dari Belanda yaitu Prof Hans de Longh pada 1980 sendiri menemukan adanya habitat duyung atau dugong di pesisir Pulau Haruku Maluku.
Menurutnya, keterdamparan hingga kematian duyung atau dugong mengindikasikan ada berbagai penyebab internal maupun eksternal dari kondisi duyung hingga kondisi perairan itu sendiri.
"Ada yang tidak baik-baik saja terjadi pada duyung kita, dan apa yang membahayakan mereka juga dapat membahayakan kita," kata dia.
Follow Berita Okezone di Google News