LOMBOK TIMUR - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Dr KH TGB Muhammad Zainul Majdi, MA memberikan tausiyah kepada seluruh santri Ma'had Darul Qur'an wal Hadist NWDI. TGB menghadiri acara Adzikral Hauliyah ke-58 MQDH di Mushola Al-Abrar komplek Pondok Pesantren Darunnahdlatain, Pancor Lombok Timur.
TGB mengijazahkan ucapan Imam Al-Gazali dalam kitab Bidayatul Hidayah tentang pentingnya menuntut ilmu. TGB yang juga Ketua Harian DPP Partai Perindo itu mengapresiasi kehadiran santri baru di MDQH.
"Mari luruskan niat dalam menuntut ilmu. Insya Allah niat yang baik itu akan menutup kekurangan kita dalam proses menuntut ilmu," ujar TGB di Pancor, Minggu (6/8/2023).
Dzikrol Hauliyah ke-58 dihadiri sejumlah Masayih dan Tuan Guru. Tampak hadir juga Ummi Hj Sitti Rauhun, Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, Ketua Umum YPH PPD NWDI Pancor Ustadz H Djamaluddin, dan Ketua I Pimpinan Pusat Muslimat NWDI Hj Erica Zainul Majdi.
Mengutip Kitab Bidayatul Hidayah, TGB memaparkan merugilah orang yang menuntut ilmu dengan niat sengaja menyaingi orang, membanggakan diri, seolah paling baik dari yang lain, ingin menjadi pusat perhatian orang, atau bahkan mengejar benda dunia baik berupa uang, jabatan, dan puji-pujian dari orang lain.
"Imam Al-Gazali dalam kitabnya Bidayatul Hidayah mengatakan menuntut ilmu dengan niat seperti itu bagaikan orang yang menghancurkan agamanya. Bagaikan perdagangan yang sia-sia, bahkan merugikan pemberi ilmu seperti menjual pedang kepada pembegal," ujar TGB.
Tidak hanya itu, TGB mengingatkan kepada santri baru untuk tetap fokus dalam menuntut ilmu. Salah satunya tidak memicu bibit permusuhan dengan menghadirkan niat untuk menyaingi orang. Tidak menyombongkan diri, karena kesombongan itu, dinilai tidak pantas bagi orang berilmu.
Tokoh ahli Tafsir Alquran itu mengatakan, selain menuntut ilmu, para santri baru juga harus taat kepada guru, pembimbing, para asatidz dan tuan guru. Salah satu keberhasilan atau ilmu yang bermanfaat itu, menurut TGB adalah karena doa para guru.
"Imam Sayyid Hasan Al-Masyad yang merupakan salah satu guru Maulana Syech TG KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid menyampaikan selalu mengikut sertakan muridnya dalam setiap doanya. Imam Sayyid selalu menyampaikan bahwa dia sayang terhadap siapa saja yang menyayangi muridnya. Maka marilah kita menghormati guru karena doa guru merupakan energi perjuangan," ucap TGB.
Dia mengajak para santri untuk menyambung hubungan batin kepada seluruh para guru, asatidz, dan terutama para Tuan Guru.
Menurutnya, menuntut ilmu itu bukan sekadar pekerjaan dzahiriyah, tapi juga batiniyah.
"Doa guru itu semahal-mahal ilmu yang barakah," ucapnya.
TGB juga mengapresiasi bertambahnya jumlah santri baru MDQH. Dia optimistis bertambahnya jumlah santri baru itu berbanding lurus dengan bertambahnya kualitas. Baik kualitas pendidikan, fasilitas, hingga akhirnya membuahkan santri-santri atau sumber daya manusia yang berkualitas yang bermanfaat untuk agama, ummat, dan negara.
(Erha Aprili Ramadhoni)