Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ratusan Prajurit Jalani Proses Pembaretan, Danjen Kopassus: Ini Bukan Akhir, Tapi Awal dari Pengabdian

Sucipto , Jurnalis-Rabu, 09 Agustus 2023 |06:03 WIB
Ratusan Prajurit Jalani Proses Pembaretan, Danjen Kopassus: Ini Bukan Akhir, Tapi Awal dari Pengabdian
Danjen Kopassus tutup proses pembaretan di Nusa Kambangan (Foto: MNC)
A
A
A

CILACAP - Sebanyak 213 prajurit TNI AD menjalani pembaretan Kopassus di pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (7/8/2023). Pelantikan atau pembaretan prajurit Kopassus merupakan kebanggaan tersendiri baik bagi prajurit maupun keluarga

Danjen Kopassus Mayjen TNI Deddy Suryadi telah resmi menutup Pendidikan Komando Angkatan 107 TA 2023 tersebut. Ia pun berpesan kepada para prajurit tersebut untuk terus berjuang.

"Semoga kualifikasi Brevet Komando yang telah kalian sandang dan Janji Prajurit Komando yang kalian ikrarkan tadi, dapat mendorong dan memotivasi kalian untuk siap mengabdikan diri di satuan Pasukan Khusus," ujar Danjen Kopassus dikutip, Selasa (8/8/2023).

 BACA JUGA:

Pendidikan Komando yang dilaksanakan selama tujuh bulan ini diikuti 232 prajurit TNI Angkatan Darat (AD). Terdiri atas 54 Perwira, 88 Bintara, dan 90 Tamtama. Dari jumlah tersebut yang berhasil lulus pendidikan prajurit Komando sebanyak 214 prajurit.

Lebih lanjut, Danjen Kopassus menjelaskan Pendidikan Prajurit Komando terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap Basis, tahap Hutan Gunung, dan tahap Rawa Laut. Tahap Basis adalah tahap dasar atau ilmu dasar yang wajib dimiliki para prajurit Komando baik secara perorangan, kelompok maupun hubungan Tim.

"Akhir Tahap Basis ditandai dengan Uji Keterampilan Komando (UKK) dan tes psikologi khusus yang membutuhkan tekad yang tinggi serta karakter prajurit individu, dimana dalam keadaan stress dan lelah prajurit Kopassus tetap mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat," ia menjelaskan

Kemudian Tahap Gunung Hutan merupakan aplikasi semua materi teknik dan taktik yang didapatkan selama tahap basis. Sebagai Prajurit Komando harus mampu mempertahankan diri dari berbagai macam medan dan cuaca yang ekstrem. Bahkan hingga nyawa sebagai taruhannya sehingga terbentuk Jiwa Korsa sebagai prajurit Komando.

Tahap Gunung Hutan diakhiri dengan ditandainya kegiatan long march dari Bandung ke Cilacap dengan 10 etape siang dan malam hari, sejauh 455 km," paparnya.

Sementara, Tahap Rawa Laut merupakan tahap akhir pendidikan yang harus dapat dilalui sebagai siswa Komando. Rawa dan Laut adalah media yang sangat sulit untuk dihadapi dengan tantangan gelombang dan arus laut, pasang surut air laut, lumpur hidup daerah rawa, sungai lebar yang harus dikombinasikan dengan kegiatan teknik dan taktik khusus.

"Kalian harus mampu mempertahankan cover sendiri dengan berbagai tekanan sehingga terbentuk karakter prajurit Komando yang sanggup menjaga segala rahasia tentara dengan sekeras-kerasnya," katanya lagi.

 BACA JUGA:

Danjen Kopassus menambahkan pendidikan Komando bukan akhir dari perjuangan melainkan awal dari pengabdian.

"Sekali lagi saya tegaskan, Pendidikan Komando ini bukanlah akhir perjuangan kalian, tetapi justru menjadi awal langkah kalian untuk berkarya dan mengabdi kepada TNI, bangsa, dan negara sebagai Prajurit Pasukan Khusus," tegasnya.

(Furqon Al Fauzi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement