Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Merasa Terancam saat Cari Madu, Warga Bunuh Macan Tutul di Sukabumi

Ilham Nugraha , Jurnalis-Selasa, 12 September 2023 |06:03 WIB
Merasa Terancam saat Cari Madu, Warga Bunuh Macan Tutul di Sukabumi
Warga Sukabumi tunjukkan kulit dari macan tutul yang dibunuh. (Ist)
A
A
A

SUKABUMI - Sekelompok warga Kampung Cigadog, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membunuh seekor macan tutul Jawa atau anthera pardus melas yang telah lama menjadi legenda di kawasan tersebut.

Peristiwa ini terjadi saat Hartono (41) alias Kelep dan temannya sedang mencari madu di hutan. Kelep merasa menyesal karena membunuh hewan yang dilindungi. Namun, dia merasa tidak punya pilihan karena macan tersebut menunjukkan perilaku agresif dan siap menyerangnya.

"Mau nyerang gitu. Saya refleks sih, spontan. Soalnya gini, kita yang diserang apa dia yang diserang. Jadi, istilahnya saya bela diri saja, enggak ada niat karena saya pun tagu hewan dilindungi," ucap Kelep, Senin (11/9/2023).

Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 6 September 2023, saat macan tutul tersebut muncul secara langsung di hadapan warga sekitar pukul 09.00 WIB. Konfrontasi dengan warga akhirnya terjadi. Dalam kondisi yang tampaknya lapar, macan ini akhirnya tewas setelah dilempari batu dan disabet dengan golok.

"Jadi melihat saya dan teman-teman yang sedang mencari madu hewan itu enggak lari. Dia seperti apa ya, seperti kucing mau menyerang bulunya berdiri dia tetap di situ. Sampai akhirnya saya lempar batu tepat kena gerahamnya," ujarnya.

"Dia bangun lagi, enggak lari mau menyerang lagi akhirnya saya sabet pakai golok dua kali ke arah lehernya. Saat itu dia tergeletak, masih bernafas akhirnya mati," lanjutnya.

Kelep mengungkapkan, dia sudah mendengar tentang macan tutul ini sejak kecil. Warga di Kampung Mak Erot, yang juga dikenal sebagai Kampung Cigadog, sering kali merujuk padanya sebagai "Kerud." Mereka sering mendengar suara, geraman, atau auman macan tersebut. Bahkan hewan ternak, seperti ayam, bebek, kambing, dan anjing peliharaan menjadi korban serangan macan tutul ini.

Namun, di balik itu, insiden ini telah membuktikan keberadaan macan tutul Jawa di wilayah hutan Datar Koneng, Legok Paku, yang berbatasan dengan Kampung Cigadog, Kecamatan Cisolok bukanlah hoaks. Selama bertahun-tahun, hanya ada laporan tentang suara atau bayangan macan di hutan, tetapi tidak ada yang pernah melihatnya secara langsung.

"Jadi selama ini hanya ada suaranya atau yang melintas bayangan di hutan tapi tidak pernah kalau melihat langsung. Bahkan kalau kata orang tua dulu itu banyak yang berburu babi belum pernah melihat kadang disebut hoakslah. Namun entah kenapa saat kemari musim kemarau panjang ada keluar menampakkan diri. Kalau dulu, ada saja anjing yang dibawa berburu babi pulangnya cacat terus setiap masuk ke hutan cacat bekas cakaran," tuturnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement