Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengapa PKI Selalu Gagal? Ini Alasannya

Cita Najma Zenitha , Jurnalis-Kamis, 14 September 2023 |07:26 WIB
Mengapa PKI Selalu Gagal? Ini Alasannya
Ilustrasi untuk gerakan PKI yang selalu gagal (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA- Mungkin banyak generasi muda yang bertanya mengapa PKI selalu gagal? Ini alasannya yang membuat gerakan tersebut selalu mampu ditumpas.

Gerakan PKI memang masih selalu gagal dan berhasil ditumpas oleh kekuatan militer Indonesia. Seperti pada peristiwa kelabu Gerakan 30 September atau G30S/PKI yang menewaskan 6 jenderal dan satu perwira dari TNI AD.

Lalu Mayjen Soeharto bersama Kostrad dan RPKAD yang memimpin penumpasan akhirnya berhasil membalikkan keadaan. Letkol Untung Syamsuri pemimpin G30S/PKI berhasil ditangkap di Tegal, Jawa Tengah ketika dirinya hendak melarikan diri.

Ternyata ada sejumlah faktor mengapa PKI selalu gagal dalam melakukan pemberontakan. Dilansir dari berbagai sumber Kamis, (14/9/2023), berikut adalah alasannya:

1. Pasokan Logistik yang Tidak Memadai

Salah satu kesalahan besar Letkol Untung adalah membiarkan anak buahnya berperang dalam keadaan lapar. Dari pagi hingga petang pasukan Batalyon 530 dan Batalyon 454 terus berjaga di lapangan Monas dalam keadaan kelaparan.

Mereka tidak memiliki cukup bahan makanan. Datanglah utusan Soeharto yang membujuk Yon 530 dan Yon 454 untuk kembali ke Kostrad. Penjagaan pun ditinggalkan begitu saja.

Letkol Untung terlambat menyadari karena saat itu Yon 530 dan Yon 454 sudah berada di sekitar Halim.

2. Tidak Memiliki Banyak Pendukung

Partai Komunis Indonesia (PKI) selalu gagal karena kalah jumlah pasukan. Sempat beredar kabar bahwa PKI berkekuatan lengkap yang terdiri dari Batalyon 530 dan Batalyon 454, batalyon Cakrabirawa, batalyon dari Brigif I Kodam Jaya, Batalyon Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dan Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP).

Dalam satu batalyon biasanya berkekuatan sekitar 500-700 orang. Selain itu, kabarnya PKI juga memiliki 2000 sukarelawan terlatih yang siap diturunkan.

Namun nyatanya jumlah pasukan PKI jauh lebih kecil. Bahkan PKI hanya memiliki satu kompi Cakrabirawa dan batalyon Brigif yang terdiri dari 60 orang. Mereka juga baru memiliki 700 pasukan PPP.

Sementara jumlah Batalyon 530 dan Batalyon 454 cukup banyak karena mencapai 500 orang pasukan.

3. Buruknya Strategi Perencanaan

Buruknya strategi perencanaan menjadi alasan PKI selalu gagal. Brigjen Soepardjo tidak mengetahui siapa yang pegang kendali perintah. Sehingga ia tidak memiliki rencana lain selain mengikuti Soeharto yang memerintah untuk menghentikan gerakan.

Di sisi lain Letkol Untung telah membagi beberapa pasukan untuk menculik para jenderal serta menjaga Monas dan Lubang Buaya. Akhirnya strategi tersebut gagal.

Demikian faktor mengapa PKI selalu gagal dalam melakukan pemberontakan. Terimakasih.

(Hafid Fuad)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement