Siti Atikoh Ganjar Mengurai Peran Vital Perempuan dalam Kedaulatan Pangan Nasional
SEMARANG - Siti Atikoh Ganjar Pranowo, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, dengan tegas menyatakan peran sentral yang dimainkan oleh perempuan dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Ia meyakini bahwa perempuan memiliki kontribusi besar dalam pengelolaan kebutuhan pangan, baik di tingkat individu, keluarga, maupun lingkungan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Atikoh dalam acara berjudul "Peluang dan Tantangan Kepemimpinan Perempuan dalam Mendorong dan Memperkuat Kedaulatan Pangan," yang diadakan di Auditorium Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang, pada tanggal 24 Juli 2023.
“Kalau kita bicara perempuan itu kan menjadi aktor terkait dengan kedaulatan pangan, baik itu di lingkungan terkecil, untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Jadi ini peran dari perempuan luar biasa sekali,” ujar Atikoh Ganjar.
Diskusi ini juga melibatkan Lily Barata, seorang aktivis dari Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, yang berbagi data bahwa lebih dari 24 persen petani di Indonesia adalah perempuan. Meskipun begitu, petani, termasuk perempuan, saat ini menghadapi ancaman serius akibat impor beberapa jenis pangan, termasuk beras, gandum, dan buah-buahan.
Dengan diadakannya diskusi ini, harapannya adalah akan muncul rekomendasi yang bermanfaat bagi perempuan Indonesia dalam upaya mengatasi tantangan kedaulatan pangan.
Selanjutnya, Atikoh menekankan bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam upaya mengurangi pemanasan global atau minimal mengelolanya dengan bijaksana. Salah satu pendekatan yang bisa diambil adalah dengan mengelola sisa makanan secara efisien untuk menghindari pemborosan dan dampak emisi yang dihasilkan.
“Sebenarnya kita ada kayak filosofi berkah itu ada di makanan yang terakhir, itu sebenarnya orangtua ingin mengedukasi bahwa makanan itu tidak boleh dibuang-buang karena itu akan mubazir,” tandasnya.
Peran Vital Perempuan dalam Kedaulatan Pangan Nasional
Perempuan memainkan peran sentral dalam menjaga ketahanan pangan. Peran ganda perempuan dalam ranah domestik dan publik, yang telah ada sejak lama, menjadi faktor yang sangat relevan dalam upaya memastikan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, serta keamanan dan ketahanan pangan.
Berdasarkan data riset dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan KEMENRISTEKDIKTI RI tahun 2016, kedaulatan pangan masing-masing negara menjadi sorotan penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakatnya.
World Food Programme menegaskan bahwa untuk menghindari kerawanan pangan, negara harus berusaha melalui pendekatan level dasar.
Dari segi publik, upaya pemberdayaan dapat dilakukan melalui diversifikasi pangan yang melibatkan pengembangan produksi atau industri kuliner berbasis pangan lokal, serta optimalisasi pemanfaatan lahan atau pekarangan. Pengembangan pangan lokal juga akan menguatkan identitas lokal kawasan tersebut, meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, serta mendukung sektor pariwisata lokal.
Selain itu, pengoptimalan pemanfaatan lahan atau pekarangan menjadi langkah perempuan dalam meningkatkan peran mereka dalam mencapai ketahanan pangan rumah tangga, baik dalam hal pemenuhan gizi maupun peningkatan pendapatan keluarga.
Peran perempuan dalam menjaga ketahanan pangan dan pemberdayaan pangan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi keluarga. Peran ganda yang dimiliki perempuan, yang telah ada sejak lama, juga menjadi faktor penentu dalam menjamin ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Keterlibatan perempuan dalam memastikan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, serta keamanan pangan di suatu wilayah dapat efektif dalam mengatasi kerawanan pangan. Oleh karena itu, peran perempuan dalam hal ketahanan pangan dan pemberdayaan pangan perlu mendapat perhatian yang serius.
(Awaludin)
