Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kenapa Tahun Baru Islam Selalu Berubah-ubah Setiap Tahunnya? Ini Penyebabnya

Rina Anggraeni , Jurnalis-Senin, 08 Juli 2024 |09:13 WIB
Kenapa Tahun Baru Islam Selalu Berubah-ubah Setiap Tahunnya? Ini Penyebabnya
Ilustrasi kenapa tahun baru Islam selalu berubah ( Foto : Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Kenapa Tahun Baru Islam selalu berubah-ubah setiap tahunnya? Ini penyebabnya yang jarang orang ketahui. Apalagi, momen Tahun Baru Islam pun bisa dijadikan ajang untuk introspeksi sekaligus evaluasi setiap tahunnya.

Sehingga beberapa tahun baru Islam memiliki tanggal berbeda-beda setiap tahunnya untuk kalender masehi. Seperti bulan ini, Tahun Baru Islam jatuh pada tanggal 7 Juli 2024.

Lantas kenapa tahun baru Islam selalu berubah-ubah setiap tahunnya? Ini penyebabnya yakni adanya perbedaan sistem penanggalan yang digunakan.

Sebab peringatan tahun baru Islam berdasarkan sistem penanggalan menurut kalender Hijriah, sementara sistem penanggalan yang digunakan saat ini berdasarkan kalender Masehi.

Untuk itu ada sejarah 1 Muharram yang menjadi Tahun Baru Islam sangatlah penting diketahui semua Muslim. Pasalnya, hari ini kaum Muslimin memasuki penanggalan 1 Muharram 1445 Hijriah atau Tahun Baru Islam 2023 Masehi.

Diketahui bahwa Muharram merupakan bulan haram atau suci bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Tersimpan pahala melimpah di dalamnya.

Muharram adalah bulan pembuka dalam penanggalan tahun Islam (Hijriah). Sejarah 1 Muharram merupakan tanda peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Muharram sendiri memiliki arti Dilarang. Maksudnya adalah sebelum ajaran Islam datang, bulan Muharram telah dikenal sebagai bulan yang dimuliakan oleh masyarakat Arab Jahiliyah.

Sejarah kalender Islam diawali ketika Gubernur Abu Musa al Asy'ari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 Hijriah yang mengungkapkan kebingungannya perihal surat yang tidak memiliki tahun.

Pada masa itu kaum Muslimin masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam dalam menggunakan penanggalan yaitu menuliskan sebatas bulan dan tanggal tanpa tahun di dalamnya.

Hal tersebut menyulitkan sang Gubernur saat melakukan pengarsipan dokumen. Melalui keresahan tersebut, muncullah gagasan awal untuk menetapkan kalender Islam.

Menindaklanjuti surat dari Abu Musa al Asy'ari, Khalifah Umar yang memanggil Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Waqqas, serta Thalhan bin Ubaidillah sebagai tim yang bertugas penyusunan kalender Islam.

Setelah tim disepakati, mulailah pembahasan mengenai penentuan tahun pertama. Sebagian ada yang mengusulkan dimulai di Tahun Gajah, yaitu waktu kelahiran Nabi Shallallahu alaihi wassallam.

Oleh karena itu, Muharram dipilih serta disepakati menjadi bulan pembuka dalam tahun Hijriah.

(Rina Anggraeni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement