JAKARTA - Rusia akan menguji coba rudal nuklir yang disebut sebagai "kiamat tak terbendung," menurut citra satelit terbaru. Laporan tentang uji coba rudal nuklir, yang juga dijuluki "Chernobyl Terbang," muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan Perang Dunia III.
Uji coba rudal nuklir 9M730 Burevestnik Rusia tersebut dilaporkan akan digelar di Kepulauan Novaya Zemlya. Citra dan aktivitas satelit telah menunjukkan bahwa setidaknya empat kapal Rusia, yang sebelumnya berlabuh di dekat lokasi uji coba, kini telah bergerak ke posisi observasi di Laut Barents bagian timur, yang tampaknya merupakan aktivitas standar untuk uji coba rudal skala besar.
Ditambahkan pula bahwa otoritas penerbangan Rusia telah mengeluarkan pemberitahuan kepada penerbang yang mencakup wilayah seluas 40.000 kilometer persegi di atas Novaya Zemlya – yang mulai aktif pada pukul 20.00 waktu Inggris pada Kamis (7 Agustus 2025) dan berlaku hingga Selasa (12 Agustus 2025) malam, demikian dilansir LADBible.
Rudal 9M730 Burevestnik yang dijuluki 'Chernobyl Terbang' diumumkan oleh Presiden Putin pada 2018, dimana ia menyebutnya sebagai rudal yang "tak terkalahkan." Putin mengatakan rudal jelajah bertenaga nuklir ini memiliki jangkauan yang hampir tak terbatas dan dapat menghindari sistem pertahanan rudal Amerika Serikat (AS).
Beberapa pakar Barat membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa rudal itu tidak akan menambah kemampuan yang belum dimiliki Moskow. Selain itu, rudal itu juga disebut berisiko menimbulkan kecelakaan yang melepaskan radiasi.
Pada September lalu, Burevestnik disebut memiliki rekam jejak uji yang buruk, dengan setidaknya 13 uji coba yang diketahui dan hanya dua keberhasilan parsial sejak 2016, menurut Nuclear Threat Initiative.
Namun, detail teknis rudal tersebut tampaknya hanya sedikit diketahui publik, dengan Putin mengatakan rudal itu akan "terbang rendah" dengan lintasan yang tidak dapat diprediksi.
Seorang pakar nuklir bahkan menyebutnya sebagai "sistem senjata yang sangat bodoh" karena menimbulkan ancaman bagi Rusia sendiri.
(Rahman Asmardika)