Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ambon Tak Aman Bagi Jurnalis

Ambon Tak Aman Bagi Jurnalis
Jurnalis SUN TV Ridwan Salamun yang tewas dalam bentrokan di Maluku (Fot:Ist)
A
A
A

JAKARTA - Proses hukum kasus pembunuhan jurnalis Sun TV, Ridwan Salamun disinyalir kental rekayasa dari kelompok mafia lokal yang hendak membungkam jurnalis.

Tak ayal, kondisi penegakan hukum di Ambon sangat mengancam kebebasan jurnalis dalam menjalankan aktivitasnya. Demikian disampaikan Koordinator Maluku Media Centre Insani Syahbarwati dalam pertemuan di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (25/2/2011).

Dalam pertemuan itu hadir Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti, dan beberapa pengurus lainnya. "Kondisi penegak hukum di sana tidak kami percaya. Berusaha membungkam jurnalis Maluku," ujarnya.

Menurut Insani, padahal ada protap dari polisi dalam mengantisipasi kejadian, tapi anehnya kepana tidak dilakukan. "Hanya ada tiga poisi di TKP dan jika mengawal mafia mereka akan melakukannya," tandasnya.  Melihat situasi demikian, Insani mengatakan posisi jurnalis tidak menguntungkan. "Jurnalis tak aman di Maluku," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti mengungkapkan makin berani saja kegiatan mafia lokal di Ambon untuk membunuh wartawan. "Saya tidak ingin republik ini dikuasai mafia," terang dia. 

Sekadar diketahui, dugaan skenario pembunuhan terhadap jurnalis Sun TV Ridwan Salamun bukan hanya terjadi di tingkat penyidikan kepolisian, tapi juga di persidangan. Ibrahim Raharusun, Hasan Tamnge, dan Sahar Renuat yang diduga menjadi otak pembunuhan Ridwan pada Agustus 2010 lalu, hanya dituntut 8 bulan penjara.

(Dadan Muhammad Ramdan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement