Angie Harus Dimiskinkan Agar Ada Efek Jera

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk menuntaskan kasus suap pembangunan Wisma Atlet untuk  mengungkap pihak-pihak lain yang terlibat sekaligus master main dibalik kasus ini.

"Angie tidak mungkin bermain sendiri. Saya sangat yakin kasus ini melibatkan banyak pihak," ujar Anggota Komisi Hukum DPR, Indra SH kepada Okezone, Minggu (29/4/2012) malam.

Menurutnya, hal itu dapat terlihat dengan gamblang dalam transkrip Blackberry Messenger (BBM) Angie kepada Mindo Rosalina Manullang.

Dia juga menambahkan, belajar dari kasus-kasus korupsi sebelumnya yang hanya dikenakan kurungan badan beberapa tahun dan denda yang sangat kecil bila dibandingkan nilai uang yang dikorupsi para koruptor tersebut, maka untuk kasus Angie dan kasus korupsi lainnya seperti Wa Ode, Nazaruddin mestinya KPK juga harus mengunakan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

"Dengan menggunakan UU TPPU nantinya uang hasil kejahatan korupsi dari para koruptor tersebut bisa disita atau diambil negara," ujarnya.

Penyitaan aset ini menurutnya sangat penting dalam pemberantasan tindak pidana korupsi untuk memberi efek jera. Koruptor lanjut Indra, sudah sepantasnya dimiskinkan dengan menyita uang dan aset hasil perbuatan korupsi.

"Lihat saja selama ini para koruptor yang mengkorupsi ratusan miliar. Sudahlah kurungan badannya hanya beberapa tahun saja, sanksi dendanya pun hanya puluhan atau ratusan juta saja. Padahal yang dkorupsi puluhan hingga ratusan miliar," terang politikus PKS ini

Indra menambahkan, para koruptor nantinya akan tetap merasa tenang tanpa harus risau, karena uang hasil korupsinya masih bisa digunakan untuk membeli fasilitas mewah dan fasilitas khusus lainnya di Lapas, membeli pembebasan bersyarat, remisi, setelah menjalani kurungan 2-3 tahun.

"Jadi akhirnya sanksi yang dberikan kepada koruptor tersebut kurang memberikan efek jera para koruptor tersebut dan juga untuk pihak-pihak yang berniat melakukan korupsi," tutupnya.

(Rizka Diputra)