Muhammadiyah: Bagi-Bagi Kondom, 'Halalkan' Seks Bebas
YOGYAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengecam keras pembagian kondom secara gratis rangka mengkampanyekan program penangulangan AIDS ke masyarakat.
Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, menilai pemberian kondom sebagai bentuk anjuran supaya melakukan seks bebas. Karena itu, Muhammadiyah tegas menolak program tersebut.
"Bagi-bagi kondom itu seperti menganjurkan seks bebas. Saya engak tahu sejauh mana, tapi tadi Kemenkes menolak 'itu bukan program kami, itu program swasta', gitu. Program siapapun itu, Muhammadiyah menolak karena itu akan lebih memperkuat seks bebas di Indonesia," kata Yunahar kepada Okezone di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (3/12/2013).
Ulama yang juga staf pengajar di Universitas Muhammaditah Yogyakarta (UMY) itu mengatakan, banyak hal bisa dilakukan untuk menghindari penyakit mematikan itu. Salah satunya dengan kampanye tidak melakukan seks sebelum menikah.
"Kalau kita ingin supaya tidak terlular HIV, ya harus melakukan hubungan seks yang bersih dan halal, harus dengan suami-istri, bukan dengan mengunakan kondom," sambung dia.
Yunahar mengaku, tidak salah pemerintah memberikan kondom secara gratis. Namun, langkah tersebut dianggap tidak bijak. Sebab, akan banyak penafsiran bagi penerima kondom jika tidak sesuai bagi yang berhak memakainya.
"Kalau pemerintah harus membagi-bagikan kondom, ya bagikanlah di kompleks-kompleks pelacuran, bukan di keliling-keling, bagikan kemana-mana, tidak etis namanya," imbuh bapak empat anak ini.
Kemenkes, kata Yunahar, harus lebih teliti dalam mengampanyekan anti-AIDS. Sebab, pencegahan itu harus memperhatikan aspek agama dan sosial, bukan hanya dari sisi kesehatan.
"Satu hal yang ditakutkan sekarang akibat seks bebas itu penularan penyakit. Penyakit yang ditakuti HIV. Nah, oleh pemerintah untuk menghindari HIV, pakailah kondom. Kalau begitu yang terjadi, seks bebas semakin tak terbendung, enggak ada lagi filter," kata pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat ini.
(Dede Suryana)
