JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Legal Resource Center, Ully Parulian menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang membangun pencitraan dengan menggalakkan eksekusi hukuman mati pasca-terpilih menjadi presiden. Itu terlihat dari apa yang dilakukan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi berusaha menarik simpati masyarakat dengan mengeksekusi hukuman mati bagi para terpidana mati yang terjerat kasus narkotika.
"Untuk kepentingan politis, dia untuk menaikkan dukungan dari masyarakat. Jadi yang dikorbankan adalah para terpidana hukuman mati itu," ujar Ully saat diskusi di Jakarta, Minggu (26/4/2015).

Senada dengan pendapat Ully, Direktur Program Imparsial Al Araf menganggap Presiden Jokowi telah membohongi rakyatnya. Pasalnya saat kampanye dulu, Presiden Jokowi sesumbar ingin menghormati hak hidup manusia sesuai dengan perjuangan para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM).