Duh, Pacaran Jangan di Waduk Dong!

JAKARTA - Pergaulan anak muda masa kini dinilai sebagian orang semakin bebas. Tak hanya orangtua saja yang prihatin akan hal ini, teman sebaya alias anak muda lainnya juga merasa miris. Apalagi, dalam hal berpacaran.

Kekhawatiran itu juga dirasakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-FH) Universitas Malikussaleh (Unimal), Lhokseumawe, Aceh. Mereka menuntut wali kota Lhokseumawe untuk menertibkan pengunjung waduk di kota tersebut pada malam hari.

"Mengingat hasil penelitian beberapa tahun belakangan yang menyatakan bahwa lhokseumawe merupakan kota yang berada pada peringkat utama di Provinsi Aceh mengalami dekredasi moral dibidang free sex," ungkap Wakil Ketua BEM-FH Unimal, Muhammad Rizki, dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Minggu (11/5/2014).

Disampaikan Rizki, berdasarkan hasil pengamatan tim BEM-FH Unimal dalam beberapa malam terakhir, mencatat hasil di luar dugaan, yaitu maraknya pasangan muda-mudi berpacaran secara bebas dalam cahaya remang-remang bahkan gelap gulita, di bawah pohon yang berada di sekeliling waduk.

"Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Lhokseumawe tidak memperhatikan secara serius kondisi ini, mestinya pemerintah kota lebih peduli untuk mengatasi hal ini. Tapi pada kenyataannya pihak yang bersangkutan malah diam. Kami dari BEM-FH meminta agar pemerintah kota untuk peduli dan segera mengatasinya, agar marwah pusat perkembangan Islam kembali terjaga," tegas dia.

Rizki menambahkan, permasalahan kebebasan terhadap pasangan muda-mudi diseputar waduk ini merupakan masalah yang semestinya dianggap serius oleh pemerintah. Mengapa? Mengingat sejarah keislaman yang menyatakan bahwa Lhokseumawe adalah bagian dari fase yang merupakan langkah awal masuk dan berkembangnya Islam terutama di provinsi Aceh.

"Pemerintah harus menentukan jam buka dan tutup kunjungan waduk keliling, dan diharapkan memasang alat penerangan yang bisa mencegah para pengunjung berbuat mesum," pungkas dia.